Ahmad Fauzan Sazli
SUMBAWA BESAR, KabarKampus – Kerusuhan di kota Sumbawa Besar sudah terkendali setelah gabungan aparat keamanan mengahalau massa penjarah. Sekitar pukul 02.00 WIT kota Sumbawa Besar telah sepi dari penjarah, Rabu, (23/01/2013).
Pasca kerusuhan, kota Sumbawa sepi. Hampir semua toko di lokasi pertokoan Sumbawa tutup, tak ada kegiatan di pasar Seketeng, beberapa sekolah yang berada di sekitar pasar Seketeng meliburkan muridnya, arus lalu lintas di depan Polres dialihkan.
Sementara aparat kepolisian dan TNI berjaga-jaga di setiap sudut kota.
“Kami berharap masyarakat tenang, tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan perbuatan yang main hakim sendiri, maupun perbuatan pelanggaran hukum lainnya yang dapat merugikan masyarakat banyak,” kata Kapolda NTB Brigadir Jenderal Polisi Drs. M. Iriawan, SH, MM dalam surat himbauannya kepada masyarakat Sumbawa.
Kapolda menyatakan akan mengusut secara professional kasus kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan Arniati meninggal dunia.
Sementara dari Jakarta, Kapolri menyatakan secara resmi situasi sudah aman dan terkendali. Berdasarkan laporan petugas di NTB dan Sumbawa besar pihak kepolisian telah menangkap 90 orang penjarah, semuanya akan diproses hukum.
Dalam kerusuhan itu masa membakar toko Dinasti, hotel Tambora, kantor Bumi Putera, pasar Seketeng dan dan rumah di belakang Kodim di jalan Sumbawa besar.
Kerusuhan itu berlangsung pada hari Selasa, (22/01) sejak pukul 13.00 WIT. Gosip yang berkembang sejak Senin kemarin (21/01), seorang mahasiswi tewas diperkosa oleh oknum polisi Polres Sumbawa Besar. Warga kemudian tidak terima dan akhirnya membakar dan menjarah toko-toko.[]