Ahmad Fauzan Sazli
JAKARTA, KabarKampus – Puluhan mahasiswa dari sejumlah kampus di Jakarta memblokir jalan Cipinang Besar, di depan Kampus Universitas Mpu Tantular, Jakarta Timur, Kamis, (10/01/2013). Aksi tersebut adalah upaya menuntut pemerintah menasionalisasi aset negara yang dikuasai asing.
Dalam aksinya mahasiswa melakukan orasi secara bergantian dan membawa sejumlah spanduk berisi tuntutan mereka. Mahasiswa juga membakar ban di tengah jalan.
“Sudah 67 tahun Indonesia merdeka, namun Indonesia hanya menjadi penjaga perusahaan asing. Kekayaan alamnya banyak dikuasai oleh negara asing,” kata Aryan Ricky, mahasiswa UBK, kepada KabarKampus.
Menurutnya, penguasaan Sumber Daya Alam oleh asing telah bertentangan dengan dengan prinsip UU 1945 pasal 33. UU tersebut menyebutkan bahwa, bumi, air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
“Yang terjadi adalah, negara yang kaya raya ini rakyatnya banyak yang miskin, banyak yang hidup dikolong jembatan, banyak yang tidak sekolah, dan kalau sakit tidak dapat berobat ke dokter,” kata Ricky.
Lebih lanjut Ricky mengatakan, harus ada langkah dari pemerintah untuk menasionalisasi aset negara. Pemerintah harus tidak memperbolehkan perusahaan asing menguasai kekayaan alamnya. “Kalau SBY cinta kepada rakyatnya, tidak mungkin dia akan menyerahkan kekayaan alam kita kepada asing,” tambah Ricky.
Aksi mahasiswa Jakarta ini merupakan rekomendasi dari Temu Mahasiwa Nasional (Teman) di Batam satu bulan yang lalu. Pertemuan tersebut merekomendasikan pemerintah untuk nasionalisasi aset negara.
Aksi yang diikuti mahasiswa Universitas Bung Karno, Universitas Pamulang, Universitas Mpu Tantular, UIN Jakarta, Universitas Muhammadiyah Jakarta, UIN Jakata ini berlangsung damai dengan penjagaan ketat polisi. Mahasiswa berjanji akan menggelar aksi lanjutan di depan Istana negara dengan massa lebih banyak lagi.[]