Firmana Tri Andika*
Tentu kita masih ingat gerakan mahasiswa tahun 74 ketika mahasiswa berjuang untuk menolak kedatangan investasi modal asing dari Jepang, demi menjaga kedaulatan bangsa.
Dan masih membekas dalam ingatan kita ketika perjuangan Mahasiswa tahun ’98 berhasil menumbangkan rezim Soeharto yg otoriter dan tidak pro-rakyat, demi melahirkan demokrasi,meskipun puluhan nyawa menjadi taruhannya.
Kini,kondisi negara kita jauh lebih buruk, negeri ini sudah tidak lg Berdaulat di semua sektor, negeri ini terjajah oleh Pemerintahan SBY yang dzalim:
Ekonomi:
– Hampir seluruh Aset Nasional kita 80% sudah dikuasai asing, pemerintahan SBY-Boediono saat ini menjual dan menggadaikan kekayaan dan kedaulatan Bangsa hanya utk kepentingan pribadi dan kroni”nya.
– Krisis moral pemerintahan terjadi saat ini,ketika semua partai terbukti melakukan tindakan korupsi ratusan Trilyun uang Rakyat dikorupsi dari segala aspek (al-quran,bantuan sosial,daging sapi,infrastruktur,dll),mereka hanya sibuk berlomba merampok uang negara, tidur dan menonton video porno diruang rapat DPR.
Sosial-Budaya
– Lebih memprihatinkan, Presiden SBY dan Boediono, tdk berbicara sedikitpun ketika puluhan TKI dihukum mati dan diperkosa setiap tahunnya di Malaysia. Ketika puluhan kebudayaan Indonesia diklaim oleh Malaysia, tidak satu pun tindakan dilakukan oleh SBY.
-Terjadinya kerusuhan sosial ditiap-tiap daerah (Lampung, Bima, Sumbawa, Kalimantan), konflik horizontal antar warga yg sedikitpun tidak menjadi perhatian pemerintah SBY.
Hukum
– Adanya tebang pilih hukum di Indonesia, hukum tajam ke bawah, dan tumpul ke atas, hukum hanya berlaku bagi orang tidak mampu, hukum sudah bisa dibeli oleh para elit-elit politik, karena mereka yang mengendalikan, pencuri biji kakao, sendal jepit, dan sebagainya sangat cepat proses hukumnya, tetapi koruptor milyaran rupiah yang sudah jelas terbukti dan ada saksi, blm jg menjadi tersangka.
– Tidak selesainya proses hukum kasus Pajak, BLBI, Century adalah hukum yang sdh dibeli oleh SBY dan kroni-kroninya.
– Masih bebasnya Rasyid Rajasa (anak Capres Hatta Radjasa) yang menyebabkan kematian 3 orang, hingga kini belum ditahan karena dia anak pejabat.
Negeri ini sudah carut marut, karena pemimpin negeri ini SBY sudah tidak pro-Rakyat, seorang Presiden Bangsa yang hanya sibuk mengurusi kepentingan Pribadi dan Partai Demokratnya!
SBY-Boediono sudah gagal total!
Kurang jauh apa petani Jambi, Lampung, Blitar berjalan beratus-ratus kilometer menuju Istana demi menuntut keadilan.
Kurang banyak apa buruh yang turun ke jalan hingga Jutaan massa, demi menuntut keadilan.
Kurang lama apa kawan mahasiswa yang berjuang sendiri-sendiri sdh ditahan oleh aparat demi menuntut keadilan.
Semua sdh bergerak demi menuntut keadilan.
Butuh berapa nyawa lagi rakyat miskin yg harus mati karena kelaparan.
Butuh berapa nyawa lagi warga yg saling perang konflik horizontal.
Butuh berapa nyawa lagi TKI yg diperkosa dan dibunuh.
Kita tidak lagi bisa menunggu, karena menunggu tidak akan menghasilkan apa-apa.
Apa kita akan biarkan SBY turun dengan terhormat di thn 2014?
Apa kita akan biarkan kebohongan Pemilu 2014 tetap berjalan?
Itu tak akan mengubah kondisi bangsa dan negara ini.
Semua elemen Pemuda dan Mahasiswa di Seluruh Indonesia saat ini harus bersatu.
Karena tanggung jawab perubahan bangsa Indonesia ada ditangan kita, generasi kita.
Bangkit dan Bersiaplah Mahasiswa, Bangun konsolidasi di kampus-kampus, di desa-desa, dan di kota-kota.
Dalam waktu dekat kita akan segera berkumpul untuk satu gagasan, satu gerakan, satu perubahan untuk Indonesia!
Salam Perjuangan!
*Mahasiswa Universitas Nasional (Unas), Aktivis PMII Jakarta