TEKS/FOTO : FRINO BARIARCIANUR
Ribuan orang Tionghoa menuju kawasan pecinan Jakarta, Petak Sembilan yang berdekatan dengan Glodok untuk berdoa di Klenteng Kim Tek Ie (Jin De Yuan). Mereka membakar dupa, memanjatkan doa dan meminta perlindungan di tahun ular air.
Dupa diangkat diarahkan kepada dewa-dewa, patung Budha, ke penjuru mata angin yang membawa rejeki. Asapnya pula memenuhi ruangan. Sesak namun tak mengurangi kekhusukan berdoa.
Tahun Baru China 2564 jatuh pada hari Minggu, 10 Februari 2013. Tahun ini menurut ramalan, rejeki atau keberuntungan ada di utara dan selatan.
Setelah lonceng klenteng berbunyi, ribuan orang Tionghoa pulang. Tinggallah mereka yang mengadu nasib di jalan kecil Petak Sembilan. Di sini roda kehidupan terus berjalan meski berhimpit-himpit di kala siang. Sibuk antara membeli dan menjual berbagai macam keperluan kehidupan. Orang bilang, Tionghoa selalu hidup dengan nyaman. Masuklah lebih ke dalam, ini kawasan yang penuh sejarah air mata bahagia dan kenestapaan.
Dan lihatlah pada altar persembahan yang suci, seperti generasi yang terus melanjutkan tradisi. Gong Xi…Gong Xi..Gong Xi Fa Chai.[]