Ahmad Fauzan Sazli
Suasana kampus Unas di siang hari. FOTO : AHMAD FAUZAN SAZLI
JAKARTA, KabarKampus – Dua minggu terakhir kampus Universitas Nasional (Unas) gelap gulita. Sejak itu pula dari luar kampus yang terletak di Pejaten, Pasar Minggu tersebut sering terdengar pecahan kaca botol setiap malamnya.
Mahasiswa mengaku sengaja memecahkan botol-botol tersebut di dalam kampus. Hal itu dikarenakan mahasiswa tak menyetujui kebijakan rektorat mengatur jam malam di kampus Unas.
“Pecahan botol di dalam kampus setiap malam di dalam kampus Unas adalah bentuk perlawanan kami,” kata salah satu aktivis mahasiswa Unas yang tidak mau disebutkan namanya..
Menurutnya, mereka melemparkan botol-botol tersebut ke lapangan tengah kampus Unas. Tak hanya itu mereka juga menyalakan api unggun untuk menerangi kampus yang gelap gulita.
“Aturan jam malam ini sudah menghambat aktivitas mahasiswa yang berada di kampus, terutama organisasi mahasiswa,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa kampus Unas hari ini telah otoriter. Apalagi kebijakan jam malam tersebut tidak melibatkan mahasiswa. “Kampus merupakan tempat aktualisasi diri, selagi kegitan itu positif kegiatan mahasiswa tidak bisa dibatasi waktu,” jelasnya.
Kebijakan jam malam tersebut tercantum dalam Surat Keputusan (SK) Rektor Nomor 19 tahun 2013. Salah satu kebijakannya adalah pembatasan waktu kegiatan kemahasiswaan dilingkungan Universitas Nasional (Unas) yakni dengan pemadaman listrik dari pukul 22.00 hingga 06.00 WIB.[]