Prabowo Setyadi
Burgerkill, band ber-genre musik metal hardcore asal Ujungberung masuk dalam kategori “Metal As Fu**” dalam Golden Gods Award 2013 versi Majalah Metal Hammer. Apa yang harus kita lakukan?
“Metal As Fu**” adalah kategori band metal yang mampu tampil atau yang mampu menjadi garda terdepan dalam kebangkitan dunia musik metal
“Awalnya juga tidak tau kita. Kita tidak dapet bocoran masuk nominasi. Kita lagi rapat. Terus kabarnya masuk nominasi “Metal as Fu**”. Metal Hammer menilai kita menjadi band yang mampu merepresentasikan kebangkitan musik metal di Indonesia,” papar Eben, frontman Band Burgerkill kepada KabarKampus.
Dalam kategori “Metal As Fu**” tersebut Burgerkill bersaing dengan band musik dunia lainnya seperti Sea Sepherd , Pussy Riot, Nergal, dan Jason Newsted. Sebelumnya pada tahun 2011 album “Venomous” masuk dalam review majalah Metal Hammer dengan nilai rating 8 dari 10.
Dengan sejumlah apresiasi dari komunitas dan indusri musik underground dunia, BurgerKill tidak muluk-muluk. “Setidaknya musik BurgerKill sudah mulai didengar dan diperhatikan oleh dunia,” ujar Eben merendah.
“Tidak muluk-muluk. Kita cuma pengen dengan masuk nominasi artinya scene musik ekstrem Indonesia sudah mulai didengar. Diperhatikan. Ya buat kita sih, mudah-mudahan bukan Burgerkill saja yang mengalami itu. Harus lebih banyak band-band dari Indonesia yang mengalami itu. Bahkan jauh lebih baik. Kalo menang atau tidak ya ada harapannya. Cuma tidak terlalu ngotot. Ikhtiar aja,” ujar Eben.
Bukan kali ini saja sebenarnya Burgerkill mencatatkan prestasi dalam kancah musik dunia Internasional. Pada tahun 2009 mereka berhasil melakukan Western Australian Tour, kemudian manggung di Festival Musik internasional Soundwave Australia, dan Big Day Out Australia.
Penghargaan berupa review majalah juga pernah didapatkan oleh Burgerkill diantaranya, Review di majalah Metal Hammer, Revolver, Load Mag australia, Drum media Australia, dan Express.
“ Tapi lebih enak itu masuk review majalah. Itu lebih real,” papar Eben.
Musik underground mungkin masih dianggap asing oleh sebagian masyarakat Indonesia. Apalagi oleh pangsa pasar musik di Indonesia. Porsi promosi, dan distribusi lebih banyak dikuasai oleh musik-musik mainstreem.
Setiap pagi kita sudah disuguhkan dengan acara-acara musik yang itu-itu lagi. Dengan hadirnya prestasi yang ditorehkan oleh Burgerkill seharusnya mampu membuat mata media dan pelaku musik di Indonesia. Musik underground dari Indonesia bisa mendapatkan porsi yang sangat penting dalam kancah musik internasional.
“Dari situ kita bisa liat selera musik di Indonesia itu tidak berubah. Karena pelakunya entah talentnya dan industrinya tidak melakukan terobosan-terobosan untuk kebaikan selera musik rakyat Indonesia,” papar Eben.
Oke, para Begundal, mari kita vote untuk penentuan pemenang Golden Gods Award kategori “Metal As Fu**” yang akan ditentukan pada akhir April 2013. Pastikan pilihan kita untuk memajukan musik Indonesia. Untuk vote bisa klik http://goldengods.metalhammer.co.uk/awards/metal-as-fck.
Maju terus musik underground Indonesia. []