Prabowo Setyadi
Walikota Bandung Dada Rosada (tengah berkacamata) saat menggelar konferensi pers mengenai Penyelewengan Dana Bantuan Sosial Kota Bandung 2010 di Ruang Tengah Balaikota, Jalan Wastukencana, Kota Bandung. Selasa (26/03/2013). FOTO : PRABOWO SETYADI
BANDUNG, KabarKampus—Pencekalan Dada Rosada terkait kasus penyelewengan dana bantuan sosial Kota Bandung 2010 diprediksi akan menimbulkan beberapa perubahan dalam peta persaingan Pilwalkot Bandung 2013.
Hal ini disampaikan oleh pengamat politik kota Bandung dan Dosen FISIP Unpad, DR. Muradi, Rabu (27/03/2013). Menurut Muradi, ketika KPK sudah menetapkan pencekalan terhadap seseorang yang terkait kasus korupsi akan sulit lolos dari jeratan hukum.
“Ini tinggal menunggu waktu saja,” kata Muradi saat diwawancarai KabarKampus.
Pencekalan terhadap Walikota Bandung Dada Rosada mau tak mau mengubah peta politik jelang pemilihan walikota Bandung 2013. Ada yang dirugikan ada yang diuntungkan.
“Nani Rosada, isteri Dada Rosada yang mencalonkankan diri mendampingin Ayi Vivananda jelas dirugikan. Termasuk Edi Siswadi. Calon-calon ini kan bagian dari rezim Dada Rosada,” ungkap Muradi.
Pencekalan Dada Rosada mau tak mau membuat sejumlah calon bekerja keras untuk tetap meyakinkan publik. Lebih dari itu, pencekalan ini mengakibatkan kota Bandung krisis kepemimpinan.
“Yang terberat adalah terjadinya krisis kepemimpinan di Kota Bandung. Calon-calon baru belum begitu banyak dikenal oleh warga. Sementara tokoh-tokoh yang dikenal malah terkait kasus Bansos ini. Untuk itu warga harus lebih teliti dalam Pilwakot Bandung 2013,” kata Muradi.
Dalam pilwalkot Kota Bandung ada empat calon pasangan yang diusung oleh partai politik yaitu, pasangan Edi Siswadi-Erwan Setiawan (PPP, Demokrat, dan Lima Partai Non Parlemen), M. Qudrat Iswara-Asep Dedi (Golkar, PDS, dan 15 partai non parlemen), Ayi Vivananda-Nani Rosada (PDI-P, PAN), dan Ridwan Kamil-Oded Danial (PKS, Gerindra).
Dada Rosada dicekal bepergian keluar negeri oleh KPK sejak tanggal 23 Maret 2013. Dada Rosada dianggap mengetahui, mendengar dan melihat terjadinya penyelewengan dana Bansos 2010. KPK telah memeriksa ruangan sejumlah pejabat penting kota Bandung termasuk ruang kerja Dada Rosada. Kasus korupsi Bansos kini menjadi perhatian publik.[]