Khoirul Rista
PONTIANAK, KabarKampus-Isu kudeta Presiden SBY tak dianggap serius oleh sejumlah mahasiswa Pontianak. Isu kudeta dianggap reaksi rakyat yang mencari perhatian pemerintah.
Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengatahuan Universitas Tanjungpura (BEM FMIPA Untan) Hendri Purwanto, Senin siang (25/03/2013). Hendri menyayangkan sikap presiden yang menganggap tekanan masyarakat sebagai kudeta.
“Ini reaksi biasa, rakyat butuh perhatian pemerintah. Selama gerakan ndak begitu massif dan tidak melibatkan militer maka sebenarnya presiden ndak perlu khawatir,” kata Hendri dengan logat Melayu Pontianak yang khas kepada KabarKampus.
Lain lagi dengan pendapat Ketua DPM FMIPA Untan, Doli Mangis Lubis. Dia menilai kudeta belum pantas dilakukan terhadap pemerintahan SBY. “Pemerintahan SBY ini tidak seperti zaman pemerintahan Soeharto yang bersifat otoriter.”
Menurut Doli, mungkin ada oknum-oknum dalam kabinet SBY yang melakukan kesalahan sehingga membuat pemerintahan terlihat salah di mata masyarakat.
Sementara Kepala Divisi Minat dan Bakat Himpunan Mahasiswa Biologi Untan Bayu menyatakan itu hanya rumor. Bisa dikatakan kudeta jika seluruh Indonesia melakukan aksi untuk melengserkan pemerintahan SBY. ”Itu hanya oknum saja yang mungkin dibayar oleh suatu partai politik yang tidak senang dengan pemerintahan SBY,” ujar Bayu.
Nah, kaka mahasiswa, bagaimana pendapat kamu? []