Ahmad Fauzan Sazli
Sejumlah organisasi mahasiswa berdiskusi mengenai “Posisi Kaum Muda di Tengah Kegaduhan Politik Nasional di Jakarta, Sabtu, (02/03/2013). FOTO : AHMAD FAUZAN SAZLI
JAKARTA, KabarKampus – Tahun 2013 adalah tahun politik menjelang 2014. Dimana partai politik serta politikus tengah sibuk-sibuknya menghadapi pemilu pada tahun 2014 mendatang.
Meski disebut sebagai tahun politik, hal itu tidak berlaku bagi Khozin Mubarok, Ketua Gerakan Mahasiswa Pemuda Indonesia (GMPI). Baginya tahun 2013 bukan tahun politik, melainkan tahun perubahan.
“Bagi kami tahun 2013 bukan tahun politik, namun tahun perubahan. Kami ingin bangsa ini berubah dari sekarang,” kata Khozin dalam diskusi “Posisi Pemuda Dalam Kegaduhan Politik Nasional di Jakarta, Sabtu, (02/03/2013).
Menurut Khozin, pada tahun 2013 ini, mereka menginginkan rezim SBY turun. Mereka juga menginginkan sistem politik Indonesia berubah.
“Kami tidak menginginkan pemilu 2014 mendatang. Kami menginginkan pemilu yang sesuai dengan jiwa bangsa Indonesia yakni bermusyawarah,” tambah Khozin.
Khozin mengungkapkan, kisruh dalam politik yang tejadi saat ini merupakan momentum untuk melakukan perubahan itu. Pada tahun ini mahasiswa dan pemuda akan konsolidasi dan turun aksi ke jalan menuntut rezim SBY mundur.
Sementara itu, Inggar Saputra Humas KAMMI mengatakan, bahwa mereka juga menginginkan SBY mundur. Apalagi sudah terbukti rezim Cikeas tersebut memiliki skandal pajak.
“Saya meyakini perubahan itu akan terjadi,” jelas Inggar.
Menurutnya, perubahan itu hanya menunggu ledakannya saja dari mahasiswa. Bila pada tahun 1998 bisa terjadi perubahan, bukan tidak mungkin generasi sekarang juga juga melakukan perubahan.[]