Frino Bariarcianur
Ratna Sarumpaet dalam konferensi pers di sekretariat MKRI, Jakarta, Minggu, (24/03/2013). FOTO : AHMAD FAUZAN SAZLI
JAKARTA, KabarKampus-Niat Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) untuk memperbaiki negara dianggap kudeta oleh Istana Negara.
“Kami bukan ingin mengkudeta, namun ingin memperbaiki negara dari pemerintahan yang korup,” kata Haris Rusli anggota presidium MKRI dalam konferensi pers di Sekretariat MKRI, Jl. Kampung Melayu Kecil, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (24/03/2013).
Pihak MKRI menilai respon yang berlebihan dari pihak Istana Negara membuat situasi Indonesia makin tidak jelas. Sehingga rencana aksi demonstrasi yang semula akan dilaksanakan di depan Istana Negara terpaksa dialihkan. Pengalihan ini untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan selama aksi.
“Pengalihan ini untuk menghindari benturan yang telah disiapkan untuk merepresi gerakan MKRI,” ungkap Adie Massardi, Sekjen MKRI.
Dari pihak Istana Negara menyatakan, tidak ada yang bisa menakuti Presiden SBY.
“Tidak ada yang bisa mengancam Presiden SBY apalagi oleh segerombolan orang yang berteriak di jalanan,” ungkap Staf Khusus Presiden Bidang Politik Daniel Sparinga dalam pernyataan tertulisnya, Minggu (24/03/2013). []