More

    Perempuan Indonesia Perempuan yang Melawan Penindasan

    Frino Bariarcianur
    Sejarah perjuangan perempuan Indonesia bak cermin retak. Menampilkan keindahan namun berbalur kesakitan. Kaum perempuan sejak masa kerajaan, kolonial, hingga sekarang telah mengalami diskriminasi dan kekerasan dalam politik, ekonomi, sosial dan budaya.

    Salah satu contoh diskriminasi itu terlihat dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 4 tahun 1988. Dalam peraturan itu, kaum perempuan yang bekerja tidak mendapatkan tunjangan kesehatan bila suami sudah mendapatkan hak yang serupa. Dengan kata lain, negara masih belum memandang pentingnya kesehatan kaum perempuan. Kesenjangan ini juga terlihat dari upah buruh perempuan pabrik yang rendah. Meski bekerja 35-74 jam/minggu upah yang mereka terima tak sama dengan kaum laki-laki.

    - Advertisement -

    Pada peringatan Hari Perempuan Internasional, Jumat, 8 Maret 2013, lebih seribu perempuan di Jakarta menyuarakan isi hatinya. Mereka berkumpull di Bundaran HI lalu memantapkan langkah menuju Istana Negara. Hujan mengiringi langkah kaki kaum perempuan Indonesia. Mereka berteaterikal, berorasi, bernyanyi, membawa spanduk dan merapatkan barisan, yang semuanya bermuara pada perubahan.

    Diantara perempuan-perempuan itu ada yang terluka, kecewa, punya trauma psikologis yang dalam. Mereka juga marah.

    Perempuan-perempuan Indonesia adalah perempuan yang melawan segala macam bentuk penindasan. Mereka keluar rumah mengabarkan kepada dunia tentang kesederajatan antara kaum laki-laki dan perempuan. Rasa kemanusiaan ini tidak lantas melupakan kodrat mereka sebagai ibu rumah tangga.

    Perjuangan masih panjang. Untuk itulah, bersama-sama kita hentikan kekerasan demi kekerasan yang dialami perempuan Indonesia. Jika tidak, kehancuran bangsa ini tak terelakkan. []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here