Frino Bariarcianur
NEW YORK, KabarKampus-Dalam rangka memperingati hari Perempuan Sedunia (Woman’s Day) yang jatuh pada hari Jumat, 8 Maret 2013, Badan Dana Kependudukan PBB (UNFPA) menyerukan untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Direktur Eksekutif Dana Kependudukan PBB, Dr. Babatunde Osotimehin saat memperingati Perempuan Sedunia di Markas PBB New York, Amerika Serikat. Tahun ini PBB mengusung tema “Mengatasi Kekerasan Terhadap Perempuan.”
Menurut Babatunde Osotimehin tidak ada pembangunan manusia yang dapat dicapai selama perempuan dan anak perempuan terus menderita kekerasan atau hidup dalam ketakutan. Saat ini kaum perempuan di seluruh dunia masih mengalami perlbagai macam bentuk kekerasan.
“Jutaan perempuan dan anak perempuan ada yang mengalami pemerkosaan, kekerasan pasangan intim, mutilasi genital perempuan, pernikahan anak dan kekerasan seksual dalam konflik bersenjata,” ungkap Babatunde Osotimehin.
Akibat dari kekerasan itu, kaum perempuan dilecehkan, tidak diterima oleh keluarga dan masyarakat, juga mengalami penolakan perawatan kesehatan. Disamping itu, kaum perempuan yang mengalami kekerasan seksual mengalami kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi yang tidak aman, penyakit menular, yang semuanya dapat berakibat fatal.
“Kita harus datang bersama-sama untuk menemukan konsensus yang disepakati secara internasional. Kesepakatan ini membawa kita lebih dekat untuk menjaga perempuan dan anak perempuan yang aman dan bebas dari kekerasan atau ancaman kekerasan,” ungkap Babatunde Osotimehin.[]
