Ahmad Fauzan Sazli
Seorang peserta aksi melakukan orasi dalam aksi Kamisan di depan Istana Negara, Kamis, (04/04/2013). FOTO : AHMAD FAUZAN SAZLI.
JAKARTA, KabarKampus – Aksi kamisan ke-300 yang digelar setiap kamis di depan Istana Negara oleh Jaringan Solidaritas Korban Untuk Keadilan Bersama diramaikan mahasiswa. Dalam aksi itu sejumlah mahasiswa yang hadir antara lain mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara dan Mahasiswa Unika Atmajaya.
Dalam aksi yang digelar dari pukul 16.00 – 17.00 WIB tersebut dilakukan dengan orasi secara bergantian. Terlihat lebih dari seratus orang dengan menggunakan pakaian hitam-hitam hadir membentuk lingkaran.
Deo Datus, mahasiswa Driyarkara mengatakan, bahwa mereka terinspirasi dengan kesetian keluarga Korban kasus pelanggaran HAM di Indonesia. Sebanyak 300 kali melakukan aksi Kamisan adalah perjuangan yang luar biasa.
“Sebagai anak muda, kami termotivasi,” kata Deo.
Menurutnya, dengan aksi seperti ini membuka bahwa negara ini tidak dalam keadaan damai-damai saja.
“Masih banyak sisi kelam yang belum terungkap hingga saat ini,” jelas Deo.
Sementara itu, Ibu Sumarsih, orang tua Wawan, mahasiswa Atmajaya yang tewas dalam kasus Semanggi mengatakan, bahwa dengan kehadiran banyak orang dalam aksi Kamisan ini menambah semangat mereka untuk mewujudkan agenda reformasi ketiga.
“Keadilan untuk anak saya terwujud,” kata Sumarsih.
Meski cuaca di depan Istana Negara gerimis, aksi yang selalu menggunakan pakaian hitam-hitam ini berlangsung khusuk dan dilakasanakan hingga selesai. []
