Ahmad Fauzan Sazli
Jimmi Palewah menunjukkan karya ilmiahnya yaitu “Rancang Bangun Alat Pendeteksi Alkohol Berbasis Mikrokontroler. FOTO : Oktavianti
LAMPUNG, KabarKampus – Banyak sedikitnya seseorang minum alkohol, kini dapat diukur lewat hembusan nafas. Hanya dengan meniupkan nafas, maka akan terlihat kadar alkohol seseorang itu, apakah mabuk ringan, mabuk sedang, atau mabuk berat.
Alat pengukur alkohol ini merupakan karya ilmiah Jimmi Palewah, mahasiswa jurusan Sistem Komputer IBI Darmajaya, Bandar Lampung. Ia menamai karya ilmiahnya tersebut dengan Rancang Bangun Alat Pendeteksi Alkohol Berbasis Mikrokontroler.
Menurutnya, cara-cara pihak kepolisian dalam menganalisa pengaruh minuman keras masih kurang efisien. Cara itu yakni dengan melihat ciri-ciri fisik, seperti urine dan darah.
“Dengan alat pendeteksi alkohol yang menggunakan sensor MQ3, polisi akan lebih efisien mengetahui seseorang mengkonsumsi alkohol,” terang Jimmi.
Jimmi menjelaskan bahwa, alat hasil inovasinya ini tersusun atas perangkat keras dan perangkat lunak. Perancangan perangkat keras meliputi mikrokontroler atmega 8 sebagai pusat pemroses data, rangkaian LCD, rangkaian buzzer, dan rangkaian LED. Sedangkan perancangan perangkat lunak berupa perancangan program membaca pendeteksian alkohol dari nafas mulut.
“Hasilnya akan ditampilkan di layar LCD berupa data kadar alkohol, yaitu mabuk ringan, mabuk sedang, hingga mabuk berat,” ujar mahasiswa keahiran 1990 tersebut.
Jimmi menuturkan, bahwa banyak sekali pengaruh buruk yang ditimbulkan minuman keras. Selain tidak baik bagi kesehatan, pengaruhnya dapat membahayakan bagi seseorang yang sedang mengendarai kendaraan. Keberhasilan inovasi Jimmi ini pun diuji di Satlantas Natar, Lampung Selatan.
Jimmi mengaku akan terus mengembangkan rancang bangunnya hingga dapat mendeteksi kadar persen alkohol dalam tubuh manusia.[]
