Ahmad Fauzan Sazli
Alfred (kanan), Angel (tengah), dan Jati (kiri) dalam aksi mogok makan dan jahit mulut di depan kantor LBH, Jakarta, (17/04/2013). FOTO : AHMAD FAUZAN SAZLI.
JAKARTA, KabarKampus – Aksi jahit mulut dan mogok makan mahasiswa akhirnya harus dihentikan. Aksi berhenti setelah seorang dokter bernama dr. Ida Ayu datang dan mendiaknosa seorang mahasiswa yang masih bertahan.
Menurut dr Ida, mulutnya sudah mulai infeksi, gula darahnya rendah, tekanan nadinya lemah, oksigen yang masuk ke otak juga kurang. Sehingga makin lama fisiknya lemah dan kesadarannya menurun.
“Saya sarankan aksi jahit mulut dan mogok ini dihentikan,” kata dr. Ida Ayu di kantor LBH, Jakarta, Rabu, (24/04/2013).
Menurutnya, mahasiswa tersebut harus dibawa ke rumah sakit. Dan memerlukan perawatan khusus, tidak bisa makan seperti biasa dulu.
Kemudian Jati pun dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk dibuka jahitan pada mulutnya. Serta mendapat perawatan rumah sakit.
Mahasiswa tersebut adalah Jati, mahasiswa terakhir yang masih bertahan dalam aksi mogok makan dan jahit mulut di depan kantor LBH, Jalan Diponegoro, Jakarta. Aksi tersebut telah dilakukan sejak 17 April 2013 lalu bersama dua temannya yakni, Alfred dan Angel.
Sehari sebelumnya Angel harus dibawa ke rumah sakit dengan alasan yang sama. Semetara Alfred harus membuka jahitan pada mulutnya kemarin malam, Selasa, (23/04/2013).
Aksi tersebut adalah bentuk penolakan terhadap rencana pemerintah menaikkan harga BBM dalam waktu dekat. Saat ini Jati masih mendapat perawatan di RSCM Jakarta. Alfred bertahan di kantor LBH, dan Angel telah pulang ke rumahnya.[]