Frino Bariarcianur
YOGYAKARTA, KabarKampus—Niat pemerintah Swedia untuk mengembangkan sustainable city di Yogyakarta tidak main-main. Mengingat Swedia dan Indonesia memiliki kesamaan dalam persoalan lingkungan. Pemerintah Swedia siap mengirim pakar lingkungan untuk Indonesia.
Duta Besar Swedia untuk Indonesia Ewa Polano mengatakan dalam kerjasama membangun sustainable city, pemerintah Swedia siap menyediakan pakar-pakar lingkungan.
“Swedia memiliki banyak good practice dalam konsep pembangunan kota ramah lingkungan. Kami pun menawarkan kerjasama tukar pengalaman good practice tersebut dengan menyediakan pakar-pakar yang dibutuhkan,” ungkap Ewa Polano, saat pertemuan penjajakan dengan Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Pemerintah Kota Yogyakarta di Kampus UGM, Kamis lalu (28/03/2013).
Hal ini pun diutarakan oleh Menteri Bidang Kerjasama Pembangunan Swedia, Gunilla Carlsson. Menurutnya,salah satu tantangan terbesar masyarakat dunia saat ini adalah menciptakan tempat hunian yang ramah lingkungan.
Sementara Walikota Yogyakarta, Harjadi Suyuti, mengatakan Yogyakarta juga perlu belajar membangun kota yang ramah anak dan kota layak sehat. “Di Swedia, tidak dikenal kartu sehat namun pelayanan kesehatan bisa diakses lewat single identity number atau KTP.”
Kehadiran para ahli lingkungan dari Swedia diharapkan pula dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan baru tentang pengelolaan lingkungan. Dalam pertemuan antara Pemerintaha Swedia, UGM dan Pemkot Yogyakarta soal konsep sustainable city, diharapkan tidak hanya di tingkat bilateral pimpinan negara tapi realisasi kerjasama di lapangan. []
