Ahmad Fauzan Sazli
JAKARTA, KabarKampus – Sebanyak 30 aktivis yang tergabung dalam Aksi Bersama Hari Bumi mengelar aksi demonstrasi di depan kantor PT. Freeport, Kuningan, Jakarta, Senin, (22/04/2013). Dalam aksinya mereka menggembok pintu gerbang PT. Freeport dengan rantai.
Selain itu mereka juga membawa sejumlah spanduk yang bertulikan antara lain, Freeport Datang Bumi Papua Hilang, Cabut UU Minerba, Cabut UU Penanaman Modal, dan sebagainya. Aksi tersebut adalah untuk memperingati hari bumi yang diperingati setiap tanggal 22 April.
“Freeport adalah simbol kapital paling besar dan paling merusak dari kekuatan korporasi di bumi Indonesia,” kata Marlo Sitompul Humas Aksi.
Menurutnya, seharusnya pemeritah berani menyita Freeport, karena perusahan tersebut merupakan wujud kooptasi korporasi paling nyata terhadap pemerintah bahkan negara. Kehadirannnya di Indonesia bukan membawa keuntungan ekonomi, namun kondisi lingkungan dan masyarakat disekitarnya yang terus memburuk dan menuai protes.
“Yang terjadi adalah berbagai pelanggaran hukum dan HAM serta dampak lingkungan dan pemiskinan masyarakat,” jelas Marlo.
Marlo menjelaskan, bahwa penggembokan pintu gerbang tersebut sebagai simbol perlawanan, bahwa pemerintah harus berani menyita dan mengambil alih PT.Freeport.
Aksi yang yang diikuti oleh antara lain, National Papua Solidarity (NAPAS), Jaringan Tambang, Perempuan Mahardika, Pusat Pergerakan Mahasiswa untuk Pembebasan Nasional, HMI MPO, Walhi, SRMI, Papuan Voices, dan Sindikasi Musik Anak Negeri ini berlangsung damai.[]
