Ahmad Fauzan Sazli
Dua pengunjung memperhatikan alat selam di Museum Diving Indonesia di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu, (07/03/2013). FOTO : AHMAD FAUZAN SAZLI
Diving atau menyelam adalah salah satu bentuk rekreasi atau hobi yang tengah populer di Indonesia saat ini. Apalagi keindahan alam bawah laut Indonesia telah banyak terekspose di media.
Diving dibawa ke Indonesia sejak masa perang dunia II. Saat itu TNI mulai memiliki Komando Pasukan Katak dan menjadikan diving sebagai latihannya. Kemudian pada tahun 1980, diving merambah ke olah raga dan rekreasi, diikuti masuknya lembaga pelatihan menyelam dari luar negeri.
Cikal bakal dunia diving di Indonesia tersebut kini hadir di Museum Diving Indonesia. Di museum ini terdapat alat-alat selam tempo dulu, dokumentasi, dan cerita sejarah selam menyelam di Indonesia.
Adalah Salma Nurhayati pemilik museum sekaligus pemilik dari alat-alat yang terdapat di dalam musium tersebut. Alat-alat selam di musium ini adalah milik almarhum Ayahnya, Nur Singgih, pembina Komando Pasukan Katak angkatan pertama.
Menurutnya Salma, ayahnya memberikan pelatihan diving kepada tentara di Indonesia usai mengikuti pelatihan diving di Rusia pada masa perang dunia ke II pada tahun 1960.
“Sebagai negara bahari, Indonesia tentu punya cerita tentang dunia selam menyelamnya. Saya ingin membagi cerita perjalanan dunia selam-menyelam Indonesia ke masyarakat,” jelas Salma Kepada KabarKampus, Minggu, (07/04/2013).
Adapun alat-alat yang dipamerkan pada museum tersebut antara lain, Horse Collar BCD (1970 – 1980), Jacket Style BCD era (1980 – 1990), Double Style Regulator, Mask (1970 – 1980), Fins (1970 – 1990), Scuba Tank (1970-1990), Weight System (1970 – 1980), Diving Mask With Hood (1960 – 1970), Full Face Mask (1970 – 1980), Diver Communication Panel (1980 -1990), Umbillical Dive System (1990 -2000),ROV (2000), Oxygen Booster (1980), serta Underwater Video System, Underwater Photography System, dan Lighting system era 1970 – 1990).
Dari alat-alat tersebutlah banyak lahir diver-diver muda yang cakap dan handal di Indonesia.
Museum Diving Indonesia diprarkasai Banyu Biru Ekplorer dan NDT Dive, keduanya adalah organisasi pada aktivitas menyelam baik yang bersifat rekreasional, teknikal, komersial, sport, edukasi, dan konservasi. Museum ini ada di perhelatan Deep dan Ekstreme Indonesia 2013 di JCC Senayan, Jakarta pada 04 – 07 April 2013 kemarin.
Saat ini Museum Diving Indonesia memiliki koleksi sekitar 300 koleksi alat-alat selam tempo dulu. Museum ini masih dalam tahap pengembangan. Alat-alat diving tempo dulu tersebut di simpan Komplek TNI AL, Jalan Radio Dalam Kebayoran Baru, Jakarta.[]