Ahmad Fauzan Sazli
YOGYAKARTA, KabarKampus – Apa ya rasanya makan belalang. Mungkin yang belum pernah mencobanya akan merasa penasaran dan geli.
Termotivasi dari keinginan memenuhi kecukupan protein masyarakat miskin, mahasiswa Universitas Gadjah Mada membuat terobosan mengolah belalang menjadi nugget. Adalah Ridho Andika Putra, mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Jurusan Teknik Pertanian dan Biosistem UGM angkatan 2010 yang membuatnya.
Menurut Ridho, rasa nugget belalang ini mirip dengan udang dengan kandungan protein yang cukup tinggi. Pada kondisi basah bisa mencapai 60 persen, sementara setelah kering meningkat menjadi 60 persen.
“Sebagai sumber makanan yang kaya protein, belalang nugget diharapkan membantu asupan gizi untuk masyarakat miskin, karena harganya yang terjangkau,” kata Ridho.
Ridho menjelaskan bahwa produk belalang nugget merupakan upaya untuk meningkatkan nilai tambah dalam aspek bentuk dan cara penyajiannya. “Ini merupakan pengembangan diversifikasi pangan lokal yang tidak tergantung impor.”
Adapun, langkah awal pembuatan pembuatan belalang nugget adalah dengan membersihkan belalang dan mengukusnya setengan matang. Kemudian belalang digiling kasar dan dicampur dengan bumbu yang telah dihaluskan. Bumbu-bumbu tersebut terdiri dari bawang putih, lada garam dan penyedap rasa, tepung sagu, air, dan telur.
Selanjutnya belalang dicetak dalam loyang dan dikukus selama 15 menit. Kemudian ditiriskan dan dilakukan pemotongan berbentuk segi empat dilapisi putih telur dan tepung panir atau disebut breading. Setelah itu digoreng dan jadilah produk belalang nugget.
Makanan dari belalang bisa dikatakan cemilan khas Gunungkidul. Di sana, belalang goreng biasanya dijadikan lauk bersanding dengan nasi merah dan lombok ijo. Tentu saja, belalang yang digunakan bukan sembarang belalang, namun belalang kayu (Valanga nigricornis) yang hidup pada pohon ketela, jagung, pucuk pohon jati dan akasia.
Ridho berharap belalang nugget menjadi salah satu alternatif pilihan di bidang pangan yang dapat diterima konsumen dari tingkat anak-anak maupun dewasa sebagai lauk maupun camilan.[]