Ahmad Fauzan Sazli
YOGYAKARTA, KabarKampus – Boneka merupakan jenis mainan untuk anak-anak dengan beraneka ragam bentuk, mulai dari manusia hingga hewan. Boneka juga kerap dijadikan guling saat tidur, koleksi, hingga dibawa kemana-mana di dalam mobil.
Melihat dekatnya boneka dengan kehidupan manusia, mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengembangkan boneka dengan menyisipkan nilai edukasi dan kesehatan. Mereka adalah mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan UNY 2013
Mahasiswa tersebut yaitu, Latifa Dwike Ambarawati, Arinta Setia Sari, Meita Wulan Sari, dan Renaldi Iriawan. Keempat mahasiswa itu menuangkan ide kreatif mereka dengan boneka yang dapat mengeluarkan aroma terapi dan bernilai budaya.
Menurut Latifa Dwike Ambarawati, boneka ini dapat mengeluarkan aroma terapi sebagai penghilang rasa lelah, refleksi pikiran dan membantu menjaga kesehatan. Selain itu boneka ini juga memiliki nilai edukasi sebagai media belajar kebudayaan dengan memperkenalkan berbagai macam busana tradisional dunia dengan sentuhan motif batik.
“Bahan-bahan yang kami gunakan sebagai aroma terapi berasal dari berbagai macam tanaman di lingkungan sekitar sehingga ramah lingkungan dan tidak menimbulkan efek samping,” jelas Dwike.
Selanjutnnya jika aroma yang dihasilkan mulai memudar, konsumen cukup memasukkan cadangan aroma terapi melalui celah reslitting yang ada pada boneka ini.
Dalam pembuatannya mahasiswa memanfaatkan kain velboa sebagai bodi boneka serta kain batik sebagai aksen pada setiap pakaian tradisional dari berbagai macam negara.
Dwike menambahkan, bahwa mereka menamakan boneka karya mereka ini dengan nama Barbara Queen. Nama tersebut sebagai global branding dan kesan eksklusifitas.
Dengan kreasi boneka ini, mereka berharap dapat membuka lapangan kerja baru serta menyehatkan jiwa raga masyarakat. Juga mengenalkan kebudayaan batik dan berbagai jenis pakaian daerah di Indonesia ataupun manca negara.[]