Ahmad Fauzan Sazli
Budi Hans Kelsen (kiri) Ketua GMNI Cabang Asahan dan Heri Manto (kanan), ketua GMNI Cabang Sikka NTT. FOTO : AHMAD FAUZAN SAZLI.
JAKARTA, KabarKampus – Diantara para pelayat yang menghadiri pemakaman Taufiq Kiemas. Belasan pemuda berjas merah turut hadir dalam melepas kepergian ketua MPR RI tersebut. Mereka adalah kader Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia dari berbagai daerah di Indonesia.
Seperti diketahui Taufiq Kiemas adalah aktivis GMNI semasa kuliah di Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya, Palembang pada tahun 1966. Mereka berangkat ke Jakarta saat mendengar Taufiq Kiemas meninggal dunia. Kala itu GMNI tengah menggelar konggres di Blitar, Jawa Timur.
Dalam kesempatan itu KabarKampus bertanya kepada aktivis GMNI mengenai sosok Taufiq Kiemas. Salah satunya adalah Manto Heri, Ketua GMNI Sikka, Nusa Tenggara Barat. Heri Manto mengetakan bahwa Taufiq Kiemas adalah kader GMNI yang berhasil di kepemimpinan nasional. Pemikirannya banyak memberikan sumbangsih bagi bangsa, diantaanya empat pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinika Tunggal Ika, dan NKRI.
Selain itu menurut Manto, ia adalah sosok politikus yang memegang prinsip politiknya. Dia juga sebagai politisi yang piawai membangun komunikasi terhadap lawan politiknya. “Sikap dan pemikirannya itu menjadi tauladan bagi kami kader GMNI,” kata Manto.
Di tempat yang sama, Budi Hans Kelsen, Ketua GMNI Asahan, Sumatera Utara mengatakan, bahwa ia kagum dengan sosok Taufiq Kiemas. Menurutnya, pada masa orde baru GMNI dan PDIP selalu dikebiri, namun dia sanggup memperjuangkannya dari perpecahan.
Budi menjelaskan, sebagai kader GMNI, atas pemikiran Taufiq Kiemas mengenai empat pilar kebangsaan, ia akan mengamalkan pemikiran tersebut. Yakni menjaga pancasila, NKRI, UUD 1945 dan Bhinika Tunggal Ika.
Taufiq Kiemas meninggal di Singapura, Sabtu, 09/06/2013 pukul 19.00. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Kalibata di sebelah makan kedua orang tuannya.[]
