ABC AUSTRALIA NETWROK
Susan McDonald
Anggota parlemen Australia membela anggota kabinet beragama Islam pertama dalam sejarah Australia, Ed Husic, setelah dirinya diserang di Facebook karena menggunakan Al-Quran dalam pengambilan sumpah jabatan.
Anggota partai Liberal, yang merupakan anggota oposisi, Josh Frydenberg, mengatakan ‘malu’ setelah melihat serangan yang diarahkan kepada Ed Husic, anggota kabinet Australia pertama yang beragama Islam. Ed Husic, yang berdarah Bosnia, menggunakan Al-Quran dalam pengambilan sumpah jabatan yang dilakukan kemarin (1/7), dan mendorong beberapa komentar yang tidak setuju dengan penggunaan Al-Quran tersebut. Ada yang mengatakan ini adalah tindakan “yang tidak berwarna Australia” dan “menjijikkan”, dan salah satu pemberi komentar mengatakan ini adalah “buku yang digunakan teroris untuk melayani Al Qaeda”.
Ada juga yang membela Ed Husic, dengan memberi selamat atas penunjukkan dirinya sebagai Sekretaris Parlemen untuk Perdana Menteri dan Broadband dan meminta dirinya untuk “mengabaikan para pembenci” dan “omongan kosong rasis”.
Josh Frydenberg, yang beragama Yahudi, mengatakan telah berbicara dengan Ed Husic kemarin malam dan mengatakan dalam akun twitternya bahwa serangan tersebut sebagai sesuatu yang “memalukan”.
“Kritikan atas @edhusicmp yang menggunakan Al-Quran untuk pengambilan sumpah jabatan adalah sesuatu yang sangat memalukan -kita hidup dalam demokrasi di mana kita harus menghormati kebebasan beragama,” katanya dalam akun twitter resminya, @JoshFrydenberg.
“Jelas ada elemen ekstremisme dan rasisme dalam komunitas, tapi kita harus mengakui hal tersebut ketika kita melihat itu terjadi, apa pun partai politik kita,” katanya kepada program radio ABC 774. Josh Frydenberg mengatakan dia bekerja sama dengan Ed Husic di balik layar untuk membangun jembatan pengertian di dalam masyarakat.
“Saya tahu Ed tidak mau diwawancara karena dia tidak ingin membuat hal ini menjadi berlebih, tapi dia bekerja di balik layar dan adalah seorang panutan yang sangat positif bagi banyak anggota komunitas Muslim di Australia,” katanya.[]
SUMBER : RADIO AUSTRALIA
ah itu hanya permainan orang yahudi cekek