Ahmad Fauzan Sazli
JAKARTA, KabarKampus – Mahasiswa yang tergabung dalam Persatuan BEM se-Banten menyatakan akan mengembalikan kejayaan Banten. Pernyataan itu disampaikan BEM se – Banten usai menggelar pertemuan di Lebak Banten pada 20 -21 Juli 2013 kemarin.
Iyan Taryana, Sekjend Persatuan BEM Banten mengatakan, berdasarkan persoalan yang terjadi di setiap wilayah di Banten, mereka melihat bahwa Banten harus diselamatkan.
Seperti pada persoalan kebudayaan. Menurut Iyan, saat ini budaya asli Banten terkikis oleh perkembangan jaman dan menjadikan Banten kehilangan jati diri.
“Sikap gotong royong yang ada pada masyarakat Banten telah hilang,” tutur Iyan, Senin, (22/07/2013).
Menurutnya, justru sifat yang lahir adalah sifat individualis dan hedonis. Dan sikap ini berdampak kepada kemerosotan moral dan cinta akan kedaerahan Banten.
Sementara dalam bidang ekonomi, mereka menilai bahwa pasar-pasar modern telah menggeser pasar-pasar tradisional. Sementara para pemodal asing dibiarkan mengeruk sumber Daya Alam Banten serta melegalkan penjajahan terhadap hak adat dan ulayat.
Selain itu dalam persoalan pendidikan, mereka melihat kualitas tenaga pengajar belum terpenuhi. Untuk kesehatan, pemerintah belum mampu menekan angka gizi buruk. Dan Untuk Hukum dan HAM, masih ada tindak kekerasan dan kriminalisasi yang dilakukan aparat kepolisian terhadap mahasiswa dan masyarakat.
Ia menjelaskan, bahwa atas banyaknya persoalan di Banten, BEM Banten menyatakan akan mengawal proses pembangunan Banten ke arah yang sudah diamanahkan rakyat Banten. “Ini demi mengembalikan kejayaan Banten yang Hakiki,” jelas Iyan.[]
