ABC AUSTRALIA NETWORK
Jemima Garrett for Pacific Beat
Sebuah survei menunjukan korupsi dan kriminalitas adalah dua tantangan terbesar untuk berbisnis di Papua Nugini.
Lembaga The Institute of National Affairs mensurvei perusahaan di semua sektor di negara itu dan menemukan bahwa kriminalitas berdampak negatif besar pada bisnis. Sementara korupsi adalah factor kedua yang emnjadi hambatan berbisnis dengan 28 persen perusahaan mengungkapkan sangat terpengaruh oleh dua kondisi itu.
Direktur Survei, Paul Barker mengatakan korupsi telah menyebar selama 20 tahun terakhir. “Di masa lalu, korupsi hanya terjadi dilokasi tertentu. Sekarang terus meluas terkait dengan instansi pemerintah: bisa jadi dengan polisi, bea cukai, perpindahan tenaga kerja, pemasok dan pimpinan tender, lingkungan dan berbagai hal ,” ujarnya.
Barker menjelaskan korupsi mengakibatkan rakyat Papua Nugini tak mendapat pelayanan dan di sektor publik membayar dua sampai tiga kali lipat dari yang haru dibayarkan kepada kontraktor. Sedangkan dampak dari kejahatan mungkin bahkan lebih signifikan, dengan investasi dan berujung pada hilangnya pekerjaan.
Melawan korupsi
Sebuah survei terpisah oleh Transparency International menunjukkan 76 persen warga Papua Nugini berpikir korupsi di sektor publik merupakan masalah serius.
Tahun lalu Perdana Menteri Papua Nugini, Peter O’Neill mendorong penegakan hukum dan ketertiban dan merekrut anggota kepolisian baru.
TI menyambut baik upaya strategi anti korupsi O’Neill dan rencananya untuk membentuk komisi pemberantasan korupsi, tapi Ketua Transparansi untuk Papua Nugini, Lawrence Stephens mengatakan akan lebih baik memastikan polisi, peradilan dan investigator pemerintah lainnya mampu melakukan tugas mereka.
“Selain itu, kami perlu memastikan setiap laporan yang disampaikan kepada parlemen diperhatikan dan laporan yang tidak disampaikan pada parlemen mulai dipresentasikan,” jelasnya.
Stephens menyebut masyarakat Papua Nugini ingin melawan korupsi dan bahwa kemarjuan teknologi membuatnya menjadi lebih mudah.
“Orang orang bisa merekam dan semakin banyak orang menjadi sadar bahwa mereka bisa melakukan itu dan menyebarkan informasi itu kepada yang lain.[]
SUMBER : RADIO AUSTRALIA