Ahmad Fauzan Sazli
JAKARTA, KabarKampus – Aulia Ferizal, Mahasiswa Unsyiah Kuala (Unsyiah) Aceh menyerahkan petisi atas matinya Papa Genk kepada Zulkifli Hasan Menteri Kehutanan (Menhut) di kantor Kemenhut, Jakarta, Selasa, (23/07/2013). Petisi dengan jumlah pendukung 14.019 ini sebagai desakan kepada Menhut agar mengusut tuntas PapaGenk, gajah yang mati tanpa gading tersebut.
Dalam kesempatan itu, Aulia menanyakan perkembangan penanganan kematian PapaGenk kepada Menhut, dimana Menhut pernah berjanji akan menangkap pelakukanya dalam seminggu.
“Kematian gajah di Aceh merupakan sebuah Ironi. Kami ingin pembunuh PapaGenk diusut dan kasus ini terus dipantau pemerintah,” kata Aulia.
Menurutnya, ia tidak ingin gajah di Aceh punah karena ulah segelintir orang. Dan anak cucu mereka tidak bisa melihat gajah.
Aulia sendiri, selain sebagai mahasiswa, ia adalah admin Iloveacehrayeuk. Informasi seekor gajah (Papa Genk) mati di Sampoinet ia dapat dari mention follower pada akunnya. Kemudian setelah mengkonfirmasi kematian gajah itu benar, ia pun berangkat menuju lokasi berada sekitar 2 km dari Conservation Response Unit (CRU) Sampoiniet, Calang, Aceh Jaya, (14/07/2013).
Di lokasi tersebut ia melihat, ada 3 botol air mineral dan sandal milik para pelaku pembantai gajah dan pencurian gading gajah. Sementara kondisi belalai gajah yang sudah dipotong oleh pelaku dan batok kepala gajah sudah di keluarkan untuk mengambil gadingnya.
Aulia pun mendokumentasikan gambar gajah dan menyebarluaskan kondisi matinya gajah tersebut ke media sosial.
Dalam pertemuannya dengan Menhut sore ini, Aulia ditemani pegiat lingkungan dan perlindungan satwa Sumatera Nur Jannah Husein dan Arif Aziz dan Usmad Hamid dari Change.org.
Aulia sendiri tiba di Jakarta pagi ini, setelah melakukan perjalanan darat dari Tanah Gayo, Aceh Tengah ke Jakarta.[]
