Ahmad Fauzan Sazli
JAKARTA, KabarKampus – Mahasiswa Aceh di Jakarta terkejut dengan banyaknya korban jiwa dalam gempa 6.2 SR di Benermeriah, Aceh. Pasalnya di Aceh pernah terjadi gempa dengan skala 8 SR, namun tidak menimbulkan korban Jiwa.
“Di Aceh gempa dengan skala 6.2 adalah gempa biasa, karena di sana pernah gempa dengan skala 8.5 SR pada 11 April 2012, namun tidak menimbulkan korban Jiwa” kata Azwir Nazar, mahasiswa S2 Komunikasi UI asal Aceh saat ditemui di asrama mahasiswa Aceh FOBA di Jakarta, Rabu, (03/07/2013).
Menurut Azwir, pada awalnya mereka pikir biasa saja. Mereka terkejut setelah melihat foto-foto bangunan runtuh, korban di rumah sakit dan sebagainya yang disebar melalui Blackberry Messenger.
Apalagi menurutnya, informasi yang didapat dari teman yang ada di lokasi gempa, bahwa masyarakat di sana panik. Beredar juga informasi simpar siur. Seperti situasi gunung siaga 1. Ditambah dengan listrik dan akses komunikasi yang mati.
Hal yang sama juga dikatakan Muhammad Yasir Fadil, mahasiswa Al-Azhar Jakarta yang juga menjabat Sekretaris Asrama Mahasiswa Aceh FOBA Jakarta. Ia juga terkejut dengan banyaknya korban jiwa dan kerusakan di lokasi gempa.
“Di Aceh pernah terjadi gempa lebih besar. Jadi 6.2 SR itu kami pikir biasa,” jelas Yasir.
Setelah terjadi gempa, ia pun mencoba menghubungi teman di lokasi gempa, namun nomor yang dihubungi tidak aktif,” kata Yasir.
Nasir pun mendapat informasi mengenai korban dan kerusakan yang terjadi di sana dari media massa. Yasir sendiri baru dapat berkomunikasi dengan temannya di Aceh pada malam hari.[]
