ABC AUSTRALIA NETWORK
Koresponden Sally Sara, wires
Presiden AS Barack Obama telah berkunjung ke Pulau Robben dimana pemimpin Afrika Selatan Nelson Mandela dulu dipenjarakan dan mengatakan ia merasa bukan apa-apa dibandingkan dengan penderitaan Mandela.
Kunjungan Obama itu adalah bagian dari lawatannya ke tiga negara Afrika. Ia dan keluarganya dipandu oleh sahabat Mandela dan mantan narapidana, Ahmed Kathrada.
Obama berdiri di sel dimana Mandela melewatkan sebagian besar dari 27 tahun masa hukumannya 27 dan mengunjungi tambang dimana para narapidana dipaksa berkeja dibawah rejim apartheid. Obama menulis di buku tamu, ia merasa bukan apa-apa dibandingkan dengan penderitaan Mandela.
Mandela dalam kondisi kritis tapi stabil di RS di Pretoria. Pejuang apartheid berusia 94 tahun itu sedang dirawat karena infeksi paru-paru.
Obama kemudian menjadikan Mandela sebagai fokus pidatonya di Universitas Cape Town, mendesak para mahasiswa disana dan dimanapun di Afrika untuk melakukan perubahan.
“Saya mengambil langkah pertama dalam dunia politik karena Afrika Selatan,” katanya, dan menyebut tentang kekagumannya pada gerakan anti-apartheid di tahun-tahun 1970-an ketika ia masih mahasiswa di California.
Meskipun mengakui bahwa Afrika mengalami kemajuan, Obama mengatakan, lebih banyak lagi yang perlu dilakukan. Tidak semua pihak menyambut hangat Obama. Polisi anti kerusuhan menembakkan peluru karet dan granat pengaget kearah sekitar 300 pemrotes pada hari Sabtu di Soweto.
Lawatan untuk mengubah persepsi
Lawatan Obama ke Senegal, Afrika Selatan dan Tanzania bertujuan mengubah persepsi bahwa ia menelantarkan Afrika sejak terpilih di tahun 2008, sambil juga mengimbangi pengaruh ekonomi Cina yang semakin besar di benua yang kaya sumber alam itu. [ABC/AFP]
SUMBER : RADIO AUSTRALIA