Ahmad Fauzan Sazli
Nanan Sukarna, Wakapolri. FOTO : AHMAD FAUZAN SAZLI
JAKARTA, KabarKampus – Setelah didesak sejumlah aktivis pegiat hewan untuk menuntaskan kasus tewasnya PapaGenk, seekor gajah di Aceh dan sejumlah kasus kekerasan terhadap hewan di Indonesia. Nanan Sukarna, Wakapolri mendorong adanya unit khusus di Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang menangani masalah hewan di Indonesia. Unit tersebut nantinya khusus mengurusi kriminalitas yang terjadi terhadap hewan, seperti yang terjadi pada PapaGenk yang dibunuh di Aceh.
“Kami siap. Pencegahan maupun tindakan. Unit khusus ini bisa dibawah Direktur Tindak Pidana Tertentu ” kata Nanan dalam diskusi “Darurat Hewan dan Pembentukan Komnas Hewan Indonesia” yang digelar Change.Org di Teras Kita, Kemang, Jakarta, Senin, (29/07/2013).
Namun nampaknya dorongan pembentukan Unit khusus hewan ini masih menjadi angan-angan semata. Pasalnya Nanan mengaku, saat ini Polri masih kekurangan anggaran.
“Kami siap. Namun harus didukung sarana dan prasarananya. Karena saat ini untuk ngurus manusia saja Polri masih kurang anggaran,” jelas Nanan yang dua hari ini akan pensiun ini.
Terkait tindakan tegas terhadap kasus pembunuhan terhadap Pembunuh PapaGenk, Nanan mengaku sudah menindak orang yang diduga pembunuh PapaGenk. Namun terjadi perlawanan.
Menurut Nanan, orang yang diduga membunuh PapaGenk belum ditangkap karena aspek ketertiban dan keamanan. Ada aspek hukum yang dipertimbangkan dalam kasus tersebut.
“Pada pointnya Polri siap menindak tegas dan proporsional,” katanya.
Nanan mengungkapkan, bahwa banyak kasus kekerasan terhadap hewan di Indonesia terjadi karena masyarakat belum sadar. Untuk itu perlu adanya pencegahan agar kematian hewan akibat dibunuh manusia tidak berlanjut.
Dukungan Nanan persoalan hewan di Indonesia ini, setelah Nanan dikunjungi sejumlah aktivis peduli hewan beberapa waktu lalu di kantor Polri di Jakarta. Para aktivis tersebut meminta dukungan Nanan untuk dibentuknya Komnas Hewan dan meminta polisi bertindak tegas atas matinya gajah di Aceh.[]
