Ahmad Fauzan Sazli
YOGYAKARTA, KabarKampus – Sekitar 880 pakar psikologi sosial dari seluruh dunia mengikuti The 10th Biennal Conference of Asian Association of Social Psychology di kampus Universitas Gadjah Mada selama empat hari dari tanggal 21 – 24 Agustus 2013. Para peserta tersebut berasal dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea, Filipina dan Thailand. Mereka mempresentasikan hasil riset mereka mengenai psikologi sosial Asia.
Dr. Kwartarini Wahyu Yuniarti, Ketua panitia konferensi, mengatakan konferensi ini akan membahas psikologi sosial yang bersumber dari kearifan lokal Asia. Hal itu karena perhatian mengenai psikologi lokal asia masih sangat minim dalam kontribusinya pengembangan pendidikan psikologi sosial dunia.
“Asia kini banyak mendapat perhatian peneliti psikologi dari Amerika dan Eropa karena mereka menyadari bahwa di Asia terdapat banyak pakar psikologi lokal,” kata Kwartarini.
Dosen psikologi UGM ini menjelaskan, sejak 1995 para psikolog sosial yang tergabung dalam Asian Association of Social Psychology (AASP) mulai mengembangkan psikologi sosial yang bersumber dari kearifan lokal masyarakat asia.
“Banyak sumber yang bisa digali sebagai identitas bangsanya sendiri,” katanya.
Sementara itu Dr. Jianxin Zhang, Presiden AASP, mengatakan pertemuan kali ini bisa manfaat besar dalam membangun kerjasama riset antar peneliti. Dengan demikian semakin banyak hasil penelitian psikologi sosial dari kerjasama riset antar negara yang bisa dipulikasikan.
Zhang megaku bangga karena penyelenggaraan konferensi ke-10 AASP kali ini merupakan yang terbesar dibanding dari penyelenggaraan sebelumnya. Menurutnya, panitia berhasil mendatangkan peserta dari berbagai negara. Ketertarikan para peserta mengikuti konferensi ini, diakuinya, tidak lepas dari reputasi UGM di tingkat internasional dan lokasinya yang berada di Yogyakarta sebagai kota budaya dunia.
“Yogyakarta sebagai kota warisan cagar budaya yang dicintai banyak orang,” Ujarnya.[]