Frino Bariarcianur
POLANDIA, KabarKampus—Pembukaan Homeless World Cup 2013 di tepi Danau Malta, Poznan, Polandia, berlangsung seru, Minggu (11/08/2013). Ribuan orang menyaksikan pertandingan sepak bola yang dimainkan oleh tunawisma di seluruh dunia.
Sehari sebelumnya Tim Nasional Indonesia bersama 48 peserta dari pelbagai dunia mengikuti parade pengundian. Tim Indonesia terdiri dari I Wayan Arya Renawa (34) asal Bali, Ahmad Faizin (42) asal Jepara, Dimas Saputra Ramadhan (21) asal Sidoarjo, Ujang Yakub (24) asal Bandung, Mifta Sano Sudrajat (31) asal Jakarta, Riki Irawan (38) asal Bandung, Nico Pernando (20) asal Sukabumi dan Sendi.
Dalam parade tersebut, para pemain Indonesia mudah dikenali lantaran mereka mengenakan pakaian yang unik. Para pemain mengenakan ikat kepala.
Dalam pernyataan tertulisnya, Kheista Leonie, manajer tim menyatakan para pemain mengenakan penutup kepala yang berbeda-beda mulai dari blangkon, udeng-udeng, sampai jenis iket kepala yang biasa dipakai masyarakat adat Sunda. Untuk setelan bajunya, ada yang memakai beskap Jawa, batik, sarung, dan baju kampret.
“Saking uniknya, tim Indonesia ‘kebanjiran’ permintaan untuk difoto bersama,” kata Kheista.
“Ciri tersebut merupakan identitas pemain tim sehingga memudahkan tim lain mengenalnya. Semoga ini bisa menambah semangat tim,” kata Bonsu Hasibuan, Pelatih Indonesia.
Pertandingan sepak bola tunawisma dibuka oleh Presiden Homeless World Cup, Mel Young. “Saya salut dengan semua pemain tunawisma dari seluruh dunia yang memiliki keberanian dan tekad untuk turun dan terlibat dalam program sepakbola untuk mengubah hidup mereka sepenuhnya.” Kata Mel Young.[]
