Ahmad Fauzan Sazli
YOGYAKARTA, KabarKampus – Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berhasil mensintesis senyawa antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tipus alias Salmonella tiphy dan bakteri Ispa (infeksi saluran pernafasan). Mereka adalah mahasiswa jurusan pendidikan Kimia, yang terdiri dari Dwi Winarto, Indar Subekti dan Tika Pangesti.
Penelitian mereka yang berjudul “Sintesis Senyawa 4-Hidroksi-3-Metoksikalkon Sebagai Agen Anti Bakteri dan Uji Aktivitasnya Terhadap S. Aureus, E. Coli, dan S. Tiphy Secara In Vitro” telah berhasil mendapatkan senyawa kalkon yang merupakan senyawa antibakteri yang keberadaannya sangat jarang ditemukan di alam.
Kalkon merupakan salah satu kelompok flavonoid yang hanya ditemukan pada beberapa golongan tumbuhan dalam jumlah yang sedikit. Senyawa ini, memiliki aktivitas biologis yang sangat bermanfaat, di antaranya sebagai antioksidan, anti inflamasi, dan antibakteri. Keberhasilan sintesis senyawa ini akan bermanfaat dan berguna bagi kehidupan.
Dwi Winarto mengatakan, mereka telah melakukan sintesis senyawa 4-hidroksi-3-metoksikalkon sebagai antibakteri melalui reaksi kondensasi Claisen-Schmidt berbahan dasar vanilin dan asetofenon. Selain itu mereka juga melakukan karakterisasi dan menguji daya hambat terhadap S. aureus, E. coli, dan S. tiphy.
“Dari hasil uji daya hambat, diperoleh bahwa variasi konsentrasi senyawa 4-hidroksi-3-metoksikalkon dapat menghambat pertumbuhan S. aureus dan S. tiphy dengan konsentrasi maksimal adalah 800 ppm,” jelas Dwi.
Namun menurutnya, senyawa tersebut tidak dapat menghambat pertumbuhan bakteri E.coli. Selain itu, senyawa yang dihasilkan belum murni. Kemungkinan masih ada NaOH yang tersisa yang mengakibatkan senyawa yang dihasilkan memiliki pH tinggi.\
Dwi mengungkapkan, bahwa besarnya pH, sangat mempengaruhi aktivitas bakteri. Setiap bakteri memiliki pH maksimum yang berbeda. Besarnya pH maksimum untuk S. aureus adalah sebesar 10 dan S. tiphy yaitu sebesar 9. Bakteri S. aureus lebih tahan pada suasana basa sehingga pada pH tinggi bakteri S. tiphy akan lebih mudah rusak.[]