RADIO AUSTRALIA NETWORK
Tentara Korea Selatan menjaga desa perbatasan Panmunjom di zona bebas militer yang memisahkan kedua Korea. Di seberang mereka adalah gedung Korea Utara. (AFP: Ruby Tam) (Credit: AFP)
Untuk pertama kalinya, Pyongyang dan Seoul mengizinkan petualang dari Selandia Baru melintasi zona bebas militer antara kedua negara dengan sepeda motor.
Lima orang warga Selandia Baru yang melakukan perjalanan dengan sepeda motor diizinkan untuk melintasi perbatasan antara Korea Utara dan Korea Selatan setelah kedua negara merestui perjalanan mereka.
Izin itu diberikan di tengah tanda-tanda membaiknya hubungan antara kedua negara setelah tegang selama berbulan-bulan.
Kelima warga Selandia Baru kini berada di Pyongyang, Korea Utara, dan akan melintasi perbatasan yang dijaga ketat pada hari Kamis *29/8) demikian dikatakan Kementrian Penyatuan Korea Selatan.
“Pemerintah kami akan membolehkan mereka melintasi zona demiliterisasi besok,” kata seorang pejabat kementrian. Yang dimaksud zona demiliterisasi (DMZ) adalah suatu daerah sekitar perbatasan kedua Korea.
Dikatakan, Pyongyang sudah menyetujui perjalanan mereka. Ditambahkan, ini untuk pertama kalinya dilakukan pelintasan DMZ dengan sepeda motor.
Kementrian Penyatuan Korea Selatan mengatakan menyetujui pelintasan itu karena event ini akan membanti mempromosikan perdamaian di semenanjung Korea.
Di awal bulan Agustus, media Korea Utara melaporkan kedatangan petualang bersepeda motor itu dan menyebutkan mereka telah mengunjungi banyak bagian negara itu.
Setelah melintas batas, mereka akan mengunjungi berbagai daerah di Korea Selatan, dan meninggalkan negara itu pada tanggal 17 September, demikian dilaporkan kantorberita Yonhap.
Kelimanya adalah anggota suatu kelompok petualang yang disebut World by Bike.
Menurut website kelompok itu (www.worldbybike.com), mereka sejauh ini sudah mengunjungi 80 negara dan perjalanan mereka paling akhir ini dimulai di Rusia.[]
SUMBER RADIO AUSTRALIA
