Ahmad Fauzan Sazli
MAKASSAR, KabarKampus – Global Peace Festival Indonesia Foundation (GPFIF) menyelenggarakan International Multifaith Youth Assembly (IMYA) di Makassar pada 25 hingga 28 September 2013. Kegiatan ini akan mempertemukan seratus pemuda dari berbagai negara untuk berdialog tentang keberagaman dan keyakinan.
Tema yang diangkat dalam kegiatan ini adalah “Spreading Seeds of Peace and Love through New Interfaith Paradigm for the 21st Century”. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan menyebarkan semangat toleransi antar umat beragama kepada generasi muda di Indonesia.
Dewi Anggraeni, Ketua Pelaksana IMYA 2013 mengatakan dirinya berharap agar pemuda Indonesia bisa menjadi role model bagi toleransi umat beragama.
“Saya berharap pemuda Indonesia bisa menjadi teladan dalam pelaksanaan konsep toleransi umat beragama,” katanya, Senin, (23/09/2013).
Selain itu, ia juga berharap pemuda Indonesia bisa menjadi pemersatu bangsa dalam keberagaman keyakinan yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Sesuai dengan konsep Bhinneka Tunggal Ika yang telah menjelaskan bagaimana pluralisme melekat pada masyarakat Indonesia.”
Ia mengungkapkan, bahwa kota Makassar dipilih sebagai tempat pelaksanaan IMYA 2013 karena Makassar merupakan gerbang menuju Indonesia timur. Selain itu juga sebagai cerminan bagaimana pemuda di Makassar yg selama ini identik dengan berbagai peristiwa kekerasan, juga sebenarnya aktif dalam mengampanyekan perdamaian.
International Multifaith Youth Assembly sendiri merupakan acara yang bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih kepada para pemuda di seluruh dunia. Pemahaman mengenai pentingnya saling memahami dan bertoleransi antar umat beragama, serta memahami pentingnya hidup untuk saling membantu melalui paradigma lintas iman.
Melalui IMYA 2013, diharapkan terlahir pemimpin muda yang tidak hanya cerdas, namun memiliki pemahaman yang baik tentang pentingnya memelihara dan menjaga keberagaman dalam masyarakat.[]
