Frino Bariarcianur
Seren Taun di Kasepuhan Ciptagelar menjadi ritual penting dan titik balik kehidupan masyarakat yang masih memegang teguh ajaran para leluhur.
Upacara adat yang digelar setiap tahun ini merupakan ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta atas hasil padi yang melimpah. Padi bagi warga Kasepuhan Ciptagelar bagaikan ibu yang harus diperlukan dengan baik. Di kampung ini, padi dilarang untuk diperjualbelikan.
Ratusan warga turut serta dari mulai anak-anak sampai lansia. Mereka membawa padi berkeliling kampung, menyusuri lembah Gunung Cikarancang lalu berkumpul di alun-alun. Suara yang keluar dari pikulan padi (rengkong) mencipta musik alam yang indah. Beberapa diantaranya ada yang membawa angklung dan gendang.
Iring-iringan yang dilaksanakan pada hari Minggu (01/09/2013) ini tidak saja memperlihatkan kemeriahan Seren Taun tapi juga mengingatkan betapa indah dan subur alam Ciptagelar. Anugerah inilah yang harus mereka jaga kelestariannya demi masa depan Ciptagelar.
Di puncak upacara Seren Taun, pimpinan Kasepuhan Ciptagelar Abah Ugi Sugriana Rakasiwi dan isterinya Mak Alit Desri Dwi Delianti secara simbolis memasukkan padi ke dalam lumbung (leuit si jimat). Suasana tampak hikmat. Dari podium adat, tembang berbahasa Sunda yang berisi nilai-nilai ajaran leluhur terdengar merdu.
Usai membaca doa, Abah Ugi dan sesepuh Ciptagelar masuk ke ruang besar. Di sinilah mereka berdialog dan memecahkan masalah. Para sesepuh Ciptagelar sadar bahwa zaman terus berubah. Zaman dimana nilai-nilai leluhur bisa saja dilupakan penerus mereka.
Ajaran para leluhur itu diantaranya hidup bergotong royong, saling berbagi, tak berlebihan dalam kehidupan, tidak iri hati, menghormati orang tua, menjaga tanah dan air serta tak lupa memanjatkan doa. Mempertahankan nilai-nilai ajaran leluhur inilah yang tidak mudah.
Seren Taun yang digelar sejak tahun 1368 oleh Kesatuan Adat Banten Kidul Kasepuhan Ciptagelar, di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, telah membuktikan bahwa nilai-nilai ajaran tersebut mampu menjawab tantangan zaman.
Dan seluruh sendi kehidupan itu dimulai dengan menanam padi. []