Ahmad Fauzan Sazli
Jokowi (kiri) dan Prof. Pratikno saat akan menandatangani perjanjian kerjasama di kantor Pemrov DKI Jakarta, Selasa, (24/09/2013). FOTO : UGM
JAKARTA, KabarKampus – Joko Widodo atau yang biasa dikenal dengan Jokowi mengandeng Universitas Gadjah Mada untuk menyelesaikan sejumlah persoalan di Jakarta. Penandatanganan kerjasama antar kedua lembaga tersebut dilakukan di Komplek Balaikota, Jakarta, Selasa, (24/09/2013).
Prof. Dr. Pratikno, Rektor UGM mengatakan, kerjasama UGM dan Pemerintah DKI Jakarta adalah untuk mengatasi sejumlah persoalan di Jakarta, seperti peningkatan kualitas pelayanan kesehatan primer, pengentasan penurunan muka air tanah, mengembangkan industri pengolahan sampah, dan revitalisasi ruang terbuka hijau.
Pratikno menjelaskan, bahwa dengan kerjasama ini UGM bisa menularkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya untuk dimanfaatkan masyarakat yang lebih luas. Kerjasama tersebut menurutnya bukan hanya mendukung program kerja Pemda DKI tapi menginspirasi daerah lain untuk memanfaatkan inovasi ilmu pengetahuan yang dihasilkan dari perguruan tinggi.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Gubernur yang telah memberi kesempatan bagi UGM untuk mengaplikasikan ilmunya,” katanya.
Menurut Pratikno, beberapa usulan hasil inovasi yang ditawarkan UGM kepada Pemprov DKI diantaranya pemanfaatan teknologi sumur injeksi untuk mengatasi penurunan muka air tanah, pengembangan industri pengolahan sampah organik jadi biogas, layanan kesehatan primer, layanan kesehatan mental anak dan remaja, serta revitalisasi ruang hijau.
Pratikno mengaku optimis beberapa usulan program yang ditawarkan bisa mengatasi permasalahan DKI dalam waktu singkat. “Untuk permasalahan jangka menengah bisa diselesaikan dalam waktu singkat,” katanya.
Adapun, menurut untuk program peningkatan kualitas layanan kesehatan primer, UGM mengusulkan agar pemerintah DKI melaksanakan peningkatan layanan kesehatan primer terutama di tingkat puskesmas dengan meningkatkan kompetensi spesialisasi dokter. Tujuannya agar ada layanan dokter spesialis puskesmas.
Sementara itu, Jokowi mengatakan bahwa kerjasama dengan UGM memang sangat diperlukan oleh pemerintah DKI. Apalagi saat ini menurutnya DKI butuh kerjasama yang kongkrit.
”Kita memang butuh kerjasama yang konkrit seperti injeksi air tanah paling dalam, kebutuhan ruang terbuka hijau yang terkonsep dengan baik. Jika DKI polusinya gede seharusnya yang ditanam tanaman yang bisa menyerap polutan, contohnya tanaman tanjung,” kata Jokowi yang juga alumnus UGM tersebut.[]