AhmadFauzan Sazli
Foto: Arie Ruhyanto
YOGYAKARTA, KabarKampus – Sebanyak 35 guru perintis siap mengajar di Papua. Ke-35 guru tersebut merupakan tenaga perintis dan penggerak untuk memajukan pendidikan wakga Kabupaten Puncak, Papua.
Program guru perintis ini merupakan hasil kerjasama antara Kelompok Kerja Papua dan Pusat Pengembangan Kapasitas dan Kerjasama (PPKK) Fisipol Universitas Gadjah Mada dengan Pemerintah Kabupaten Puncak. Mereka adalah guru dari berbagai daerah yang dinyatakan lolos dalam proses rekrutmen yang dilakukan di Yogyakarta dan Makasar.
“Guru perintis haruslah merupakan sarjana studi pendidikan. Dengan demikian, mereka telah memiliki bekal pedagogi yang cukup untuk mengajar para calon muridnya,” papar Bambang Purwoko Kepala Kelompok Kerja Papua UGM, Jumat, (18/10/2013).
Bambang menjelaskan, Kabupaten Puncak merupakan salah satu daerah terisolir di Indonesia. Daerah tersebut mengalami beberapa tantangan geografis yang berdampak bagi pembangunan sosial budaya, terutama pendidikan.
“Sarana prasarana pendidikan masih sangat minim dan tenaga pengajar yang belum mencukupi,” kata Bambag menjelaskan lokasi tempat para guru tersebut akan mengajar.
Sementara itu Atiyatul Izzah, Tim Panitia Rekrutmen Guru Perintis menambahkan, bahwa setelah lolos seleksi seluruh guru akan mengikuti berbagai aktivitas pelatihan pra-pemberangkatan selama lima hari, 15-19 Oktober 2013. Hal tersebut dilakukan untuk mempersiapkan mental dan fisik para guru. Persiapan mental dilakukan dengan aktivitas praktik lapangan di SD Negeri Samirono, SMP Negeri 5 Yogyakarta, dan SMA Negeri 9 Yogyakarta.
Menurutnya, pembekalan fisik dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kesehatan di GMC UGM yang pelaksanaannya difasilitasi oleh Kelompok Kerja Papua dari Fakultas Kedokteran Umum.
Pelepasan guru perintis rencananya akan dilaksanakan Sabtu, (19/10) pukul 09.00-11.00 di Balairung, UGM. Prosesi pelepasan dilakukan secara langsung oleh Rektor UGM, Prof. Dr. Pratikno, M.SocSc, didampingi Kepala Kelompok Kerja Papua UGM, Drs. Bambang Purwoko ,serta Bupati Kabupaten Puncak, Willem Wandik, M. Dev.
Kabupaten Puncak sendiri terletak di ketinggian antara 3000 – 4800 meter di atas permukaan laut. Sebagian besar wilayahnya berada di pegunungan tengah Provinsi Papua terdiri dari bukit-bukit yang menjulang tinggi dan jurang yang dalam. Kondisi tersebut menjadikan banyak distrik dan kampung yang terisolir dan tidak mempunyai akses transportasi maupun komunikasi sama sekali.Angka tuna aksaranya pun sangat tinggi, yaitu mencapai 76,88 persen pada tahun 2013.[]