Ahmad Fauzan Sazli
JAKARTA, KabarKampus – Sebanyak 49 Dosen Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) mengikuti sertifikasi dosen di Direktorat Jenderal Perguran Tinggi (Dirjen Dikti). Sertifikasi kali ini merupakan gelombang pertama yang diadakan ITS di tahun 2013.
ITS merekomendasikan para dosennya tersebut guna meningkatkan kualitas dosen di kampus ITS. Namun dari 61 dosen yang diajukan ke Dikti, hanya 49 dosen yang lolos validasi.
Menurut Prof Drs Nur Iriawan Mikom PhD, Pembantu Rektor III ITS , 12 orang yang tidak lolos validasi bukan karena tidak kompeten, namun karena mereka sudah pulang. Sementara Dikti tidak mengetahuinya.
“Hal ini menyebabkan data milik Dikti tidak sesuai dengan kenyataan yang ada di ITS,” kata Nur Rabu (16/10/2013).
Meski demikian, menurutnya, permasalahan itu tidaklah menjadi persoalan besar bagi ITS. Pasalnya dosen yang bersangkutan akan mendapat kesempatan di tahun-tahun berikutnya.
Nur menambahkan, 49 dosen yang dinyatakan lolos akan mendapatkan penilaian kembali dari Dikti. Penilaian tersebut berupa profesionalisme kerja sebagai seorang pengajar. Sistem penilaiannya dilakukan dengan cara online yang akan langsung tekirim kepada Dikti.
“Kita sudah membagikan akun kepada 21 ketua jurusan (Kajur),” jelas Nur.
Menurut Nur, akun tersebut nantinya akan digunakan untuk log in pada sistem penilaian Dikti. Akun itu juga akan diberikan pada sejumlah mahasiswa penilai, dosen-dosen sejawat, dan juga pada kajur itu sendiri. Mereka bertugas untuk menilai sejauh mana kinerja dosen yang akan diberi sertifikasi tersebut.
Saat ini, ITS sudah memiliki 930 dosen pengajar yang tersebar di berbagai jurusan. Dari 930 dosen tersebut, tercatat hanya sekitar 200-an orang yang belum memiliki sertifikasi resmi dari Dikti. []