Nasir, mahasiswa Universitas Bung Karno
Mahasiswa UBK memblokir sebagian jalan dalam aksi memperingati Hari Sumpah Pemuda di jalan Diponegoro, Jakarta, Senin, (28/10/2013). FOTO : AHMAD FAUZAN SAZLI
JAKARTA, KabarKampus – Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Universitas Bung Karno (UBK) mendukung mogok nasional buruh Indonesia. Hal itu disampaikan oleh Risal Nasir, ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum UBK, dalam aksi memperingati hari sumpah pemuda yang digelar di depan kantor LBH Jakarta, Senin, (28/10/2013).
Risal mengatakan, tujuan aksi hari ini adalah untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 oktober. Dalam peringatan kali ini kami mendukung sepenuhnya mogok nasional yang akan dilakukan buruh Indonesia pada tanggal 31 oktober – 1 Novemper 2013 mendatang.
“Mereka sangat berkontribusi untuk pembangunan bangsa dan Negara. Oleh karena itu kami KBM UBK mendukung mogok nasional yang dilakukan oleh kawan-kawan buruh Indonesia,” kata Risal
Selain itu Risal mengharapkan kepada intansi-intansi yang berwenang khususnya bidang hukum seperti KPK dan Polri untuk menangkap dan mengadili pemuda-pemudi yang melakukan kasus korupsi.
Sementara itu Faren, humas aksi KBM UBK menambahkan, bahwa mereka mendukung sepenuhnya mogok nasional yang dilakukan oleh buruh. “Karena orang tua kami juga merupakan bagian dari buruh dan mereka belum sejahtera sampai saat ini,” katanya.
Faren menjelaskan selain mendukung mogok buruh, KBM UBK juga meminta agar SBY Boediono turun dari jabatannya. SBY Boediono turun adalah harga mati.
Menurut Faren, SBY Boediono merupakan antek-antek kaum pemodal yang tidak mampu menyejahterakan rakyatnya. SBY- Boediono hanya berpihak kepada para pemodal.
“Lihat saja kekayaan Indonesia dari Papua sampai Aceh semuanya dikuasai oleh pemodal yang mayoritasnya adalah asing,” katanya.
Aksi peringatan Hari Sumpah Pemuda ini diikuti oleh sekitar 50 mahasiswa UBK. Aksi ini digelardi sejumlah tempat, yakni jalan Diponegoro, di Jalan Medan Merdeka Barat, dana Istana Negara.[]
