Ahmad Fauzan Sazli
YOGYAKARTA, KabarKampus – Kuliner yang menyuguhkan ayam di Yogyakarta jumlahnya ratusan. Sementara sisa tulangnya masih menyisaka masalah, yaitu limbah tulang ayam.
Dari hal tersebut mahasiswa Fakuyang terdiri dari Endarwati Dewi, Emi Susanti, dan Nanda Septianingsih dari FIP serta Wahyu Ikhsannudin, dan Riki Joni mencari solusi bagaimana memanfaatkan limbah tulang ayam tersebut.
Mahasiswa dari Fakultas Pendidikan dan Fakultas Teknik ini pun kemudian mengubah tulang bawang tersebut menjadi berbagai macam kerajinan dari tulang ayam. Karya ini diberi sebutan bones craft. Dan kerajian dari tulang ayam ini masih jarang ditemui di Yogyakarta.
Menurut Endarwati Dewi, produk bones craft memiliki sejumlah keunggulan dan keunikan yakni desain yang menarik, bentuknya khas, dan bernuansa alami. Selain itu produk dari tulang mampu memberikan nilai seni yang klasik.
Sementara itu Wahyu Ikhsannudin mengatakan bahwa proses produksi bones craft ini diawali dengan pengumpulan tulang-tulang ayam, kemudian tudari sisa-sisa daging yang menemplang dibersihkan dari sisa-sisa daging. Selanjutnya tulang dikeringingkan dengan memanfaatkan sinar matahari. Terakhir adalah tulang ayam dipotong sesuai bentuk yang diinginkan lalu dicat.
Menurut Wahyu, selanjutnya adalah proses pengembangan desain pada bagian seperti tulang rusuk dan tulang paha. Tulang ini dirangkai sesuai pola dengan bentuk yang menarik sesuai dengan desain.
Adapun menurut Wahyu Produk-produk yang dihasilkan dalam wirausaha bones craft di antaranya berupa produk lampu belajar. Namun, dalam pengembangan usaha akan dilakukan produksi jenis-jenis kerajinan lain seperti kap lampu dan figura foto.[]
