Frino Bariarcianur
Siapa bilang pedagang kaki lima tidak bisa diatur? Ungkapan itu tak sepenuhnya benar. Buktinya di “Kaki Lima Night Market” para pedagang berjejer rapi dan pengunjung bisa berbelanja dengan nyaman.
“Kaki Lima Night Market” hadir setiap malam Minggu di ruas jalan Merdeka Selatan, tepatnya di depan Balaikota DKI Jakarta. Pasar malam ala Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta ini menyedot perhatian warga Jakarta. Tidak hanya untuk datang berbelanja tapi juga sebagai tujuan alternatif untuk menghabiskan malam minggu.
Ruas jalan Merdeka Selatan ditutup sejak sore. Sekira pukul 19.30 WIB, ribuan orang mulai memadati “Kaki Lima Night Market”. Dengan posisi tenda di tepi jalan, warga dapat melenggang tanpa perlu berdesak-desakan.
Barang dagangannya pun cukup beragam. Ada yang menjual pakaian tidur, sepatu, pakaian untuk anak-anak, kaos, celana jeans, lampu hias, dan sebagainya. Tidak lupa berbagai kuliner tradisional pun dijajakan di “Kaki Lima Night Market.” Bahkan pihak Pemprov DKI Jakarta menyediakan panggung kecil untuk pertunjukkan musik.
Pasar malam ini jauh berbeda dengan pasar malam kebanyakan.
Ratusan PKL yang berjualan di “Kaki Lima Night Market” merupakan binaan dari Dinas Koperasi dan UMKM bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Energi Pemprov DKI Jakarta. Barang dagangan mereka termasuk barang bagus dan terpilih. Wajar kalau harganya agak mahal bila dibandingkan dengan dagangan PKL serupa di tempat lain.
Sebagai sebuah purwarupa pasar malam, gagasan menata PKL yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta layak dicontoh. Meskipun kenyataannya, masih ada puluhan ribu PKL di Jakarta yang perlu dibina sehingga mereka mampu menciptakan ekonomi mandiri.
Jika para pedagang kecil sudah menata diri, kenapa kita tidak shopping di PKL saja? []
