More

    Obesitas Duduki Peringkat 5 Penyebab Kematian

    Ahmad Fauzan Sazli

    31 10 2013 Ilustrasi Obesitas
    FOTO : tipsdantrik1.blogspot.com

    Bandung, KabarKampus – Obesitas atau kegemukan merupakan salah satu penyebab kematian di dunia. Meski demikian, tingkat obersitas di beberapa negara cenderung meningkat, tak terkecuali di Indonesia. Berdasarkan riset Kesehatan Indonesia pada 2010 lalu menyebutkan bahwa obesitas pada penduduki usia di atas 18 tahun tercatat sebanyak 21,7 persen.

    Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementrian Kesehatan RI menjelaskan, meningkatnya angka obesitas di Indonesia selain dipengaruhi oleh pola hidup tak sehat, juga dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya. Arus urbanisasi, people lifestyle, serta perubahan kultur masyarakat Indonesia disinyalir menjadi penyebab tingginya angka obesitas.

    - Advertisement -

    “Dewasa ini menjamur junkfood, fastfood, sehingga orang menjadi lebih doyan makan hamburger daripada makan nasi timbel,” ujar Prof. Tjandra saat menjadi keynote speaker pada seminar 7th Asia Oceania Conference of Obesity (AOCO 2013), di Hotel Trans Luxury Bandung, Kamis (31/10/2013).

    Padahal, menurutnya, obesitas berisiko menghasilkan penyakit-penyakit berbahaya seperti, diabetes, serangan jantung, maupun kanker. Penyakit inilah yang membawa obesitas menduduki peringkat kelima sebagai penyumbang tingginya angka kematian di dunia.

    “Di Indonesia sendiri, obesitas tidak hanya diderita oleh kalangan menengah ke atas. Sekitar 11,4% angka obesitas di Indonesia berasal dari kalangan tidak mampu dan 14,95% berasal dari golongan menengah ke atas,” paparnya.

    Sementara itu, Prof. Kuo Chin Huang, President of Asean-Oceania Association for the Study of Obesity (AOASO), menjelaskan rutin mengonsumsi buah dan sayuran akan mencegah timbulnya obesitas.

    “Obesitas itu berawal dari pola makan yang taksehat. Rutin konsumsi buah dan sayuran dan makanan herbal adalah salah satu cara menghindari obesitas berdasarkan pola makan,” jelasnya.

    Cara lain yang juga dianjurkan oleh Prof. Huang adalah perbanyak melakukan kegiatan budaya untuk memaksimalkan energi. Contohnya, menari tradisional, melakukan yoga dan gerak meditasi lainnya.

    AOCO 2013 kali ini menghadirkan para ahli obesitas dari beberapa negara seperti, Indonesia, Taiwan, Jepang, Australia, Selandia Baru. Malaysia, Singapura, Korea, India, dan Filipina. Seminar ini merupakan ajang untuk mempertemukan pada ahli di bidang penanganan obesitas dan penyakit lain yang berhubunan dengan obesitas dari seluruh dunia.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here