Ahmad Fauzan Sazli
Sebuah keluarga tengah berpiknik di Taman Cattleya, Jakarta, Sabtu, (19/10/2013). FOTO : AHMAD FAUZAN SAZLI
JAKARTA, KabarKampus – Kota Jakarta memiliki sebanyak 88 taman kota. Taman tesebut tersebar di berbagai penjuru Jakarta. Namun ada sebuah taman yang cukup luas, namun tak banyak dikenal warga Jakarta. Taman tersebut adalah Taman Cattliya.
Taman Cattliya ini terletak di perempatan Tomang, tepatnya di depan Mall Taman Anggrek, Jakarta Barat. Taman ini memiliki luas mencapai tiga hektar. Dan di dalamnya banyak terdapat pohon-pohon besar.
Selain pohon-pohon besar, di taman ini juga terdapat danau dan trek untuk joging. Sehingga tempat ini nyaman untuk aktivitas bersama keluarga. Dan yang tak kalah penting adalah, taman Cattliya ini bersih dan terawat.
Meski taman ini terlihat rindang. Taman ini tak banyak digunakan untuk aktivitas warga. Bahkan warga yang berada di sekitar taman tersebut.
Salah satunya adalah Ade, warga Kemang, Jakarta Selatan. Saat ditemui Ade sedang menyantap makan siang di atas tikar bersama keluarganya. Ini adalah untuk pertama kalinya Ade dan keluarganya berekreasi di taman tersebut.
“Saya pertama kali ke taman ini. Saya tahu keberadaan taman ini setelah mendapat informasi acara Festival Taman Jakarta di sini,” kata Ade, Sabtu, (19/10/2013).
Bagi Ade, pergi ke taman merupakan wisata murah dan bagus buat keluarga. Taman Cattleya cocok buat rekreasi keluarga. Taman ini bagus, pohonnya banyak, luas dan juga bersih.
“Saya pingin kenalin anak-anak saya kota Jakarta, bahwa kota Jakarta bukan hanya mall,” kata Ade.
Namun, menurut Ade, kekurangan taman ini adalah tidak adanya mainan buat anak-anak seperti prosotan dan sebagainya.
Selain Ade, ada Irfan. Irfan datang bersama istri dan anaknya. Saat ditemui Irfan juga sedang makan siang di taman tersebut bersama keluarganya.
Irfan mengaku sebelumnya ia tidak tahu keberadaan taman ini. Ia dan istrinya tahu setelah melihat informasi dari facebook mengenai acara Festival Taman Jakarta.
“Setelah ke sini, ternyata empatnya rindang, enak dan bersih, berbeda dengan taman di Monas yang sampahnya kurang terawat,” kata Irfan.
Irfan menjelaskan, bahwa saat bermain ke taman ini anaknya juga terlihat senang. Irfan berharap kebersihan di taman ini tetap terjaga. Selain itu ia juga menginginkan pemerintah menambah tempat anak-anak bermain dan mushala.
Sementara itu Bayu Wardhana, dari komunitas Peta Hijau mengatakan, bahwa taman ini dibangun sekitar tahun 2002. Taman memiliki pohon yang besar-besar.
“Taman ini lebih bagus dibandingkan dengan taman-taman di Jakarta lainnya,” kata Bayu.
Namun, menurut Bayu, taman ini masih sepi aktivitas, bahkan sukarelawan mereka yang tinggal di sekitar taman, tidak mengetahui keberadaan taman Cattleya ini.
“Taman Cattleya sepi karena kurang promosi,” kata Bayu.
Menurut Bayu, sayang bila sebuah taman yang banyak pohonnnya seperti taman Cattleya ini sepi dari aktivitas warga. Pasalnya untuk menumbuhkan pohon hingga besar butuh waktu sekitar lima tahun. Karena itu Bayu ingin mengajak komunitas dan warga Jakarta untuk memanfaatkan taman di Jakarta.
“Jakarta masih kekurangan taman, kalau ada taman seperti ini sayang kalau tidak dimanfaatkan,” kata Ade.
