Ahmad Fauzan Sazli
FOTO : UGM
YOGYAKARTA, KabarKampus – Universitas Gadjah Mada menurunkan sebanyak 300 mahasiswanya dan 62 dosen untuk memeriksa sekitar 20 ribu hewan kurban di Yogyakarta. Rencananya mahasiswa yang berasal dari Fakultas Kedokteran Hewan ini akan melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban sebelum dipotong dan setelah dipotong.
Menurut, Joko Pratoswo, M.Si.,Dekan FKH UGM, bahwa pemeriksaan hewan kurban akan dilakukan di tempat pemotongan hewan seperti masjid, mushola, kantor dan lapangan dalam dalam kurun waktu bersamaan. Pemeriksaan itu dilakukan di seluruh kabupatan dan kota di DIY.
Selain melakukan pemeriksaan kesehatan, mereka juga akan melakukan pengawasan pada saat proses pemotongan dan pengawasan peredaran produk daging hewan kurban. Joko menjelaskan, pengawasan dilakukan untuk melindungi kesehatan masyarakat dengan tersedianya hewan kurban yang sehat dam layak.
“Sudah jadi kebutuhan dan kewajiban kita agar masyarakat nantinya untuk mendapatkan daging yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal-red),” katanya “dalam pelepasan tim pemeriksa hewan di UGM, Jumat (11/10/2013).
Joko memperkirakan terdapat sekitar 20 ribu hewan kurban yang tersebar di beberapa lokasi. Sementara jumlah tenaga pemeriksa kesehatan hewan yang diterjunkan memang belum bisa memeriksa hewan kurban di semua lokasi.
“Jumlah pemeriksa hewan ini memang belum mencukupi kebutuhan, apalagi untuk lokasi yang ada di desa-desa. Tapi pemeriksaan ini bisa mencegah penyebaran dan penularan penyakit. Sehingga perlu penanganan yang baik,” ujarnya.
Dihadapan mahasiswa profesi, Joko Prastowo berpesan agar mereka mampu melaksanakan tugasnya dengan baik dengan menjaga kode etik profesi dokter hewan. “Pemeriksaan kesehatan hewan dilakukan dua kali di tiap lokasi, sebelum dan setelah pemotongan,” katanya.[]
