ABC AUSTRALIA NETWORK
Di bulan-bulan belakangan ini, para ilmuwan menemukan suatu lapisan baru pada kornea mata manusia dan ligamen di lutut yang lama tidak diketahui sebelumnya.
Di jaman modern dengan teknologi medis yang canggih, bagaimana mungkin kita masih belum mengetahui semua tentang anatomi kita?
Kendati tubuh manusia terus dipelajari sejak dulu, namun menurut para pakar, masih ada lubang dalam pengetahuan kita karena kita adalah mahluk yang teramat kompleks. Selain itu, terdapat banyak variasi antara satu orang dengan lainnya.
Ketika mahasiswa kedokteran mulai membedah mayat untuk pertama kalinya, kompleksitasnya benar-benar membingungkan, kata Daniel Schmitt, seorang antropolog dan direktur bagian anatomi manusia di Duke University, North Carolina.
Lambat-laun, kata Schmitt, mulai muncul aturan dan pola. Mereka belajar dimana mencari struktur yang cenderung muncul pada tempat-tempat yang sama antara satu orang dengan lainnya.
Namun bahkan ketika dokter-dokter bedah membangun pengetahuan yang rumit tentang bagian-bagian tubuh yang spesifik, mereka masih menemukan hal yang tak terduga. Ada satu otot di lengan bernama palmaris longus, misalnya, yang tidak terdapat pada kira-kira 15 persen orang.
Sejumlah orang memiliki otot itu di satu lengan tapi tidak pada lengan lainnya. Para dokter bedah seringkali harus mengambil keputusan mendadak ketika mereka mendapati bahwa susunan pembuluh darah atau syaraf seseorang berbeda dari orang lain pada umumnya.
“Variasi manusia luar biasa,” kata Schmitt, “Setiap orang berbeda.”
Sementara para periset terus meningkatkan studi mereka tentang anatomi manusia, Schmitt mengatakan, mereka bakal menemukan hal-hal yang baru lagi. Sistem otak dan syaraf mungkin bidang yang terluas dan para ilmuwan masih harus banyak belajar. []






