Ahmad Fauzan Sazli
BANDAR LAMPUNG, KabarKampus – Bagi dosen yang masih bergelar S1, tahun 2014 ini merupakan tahun yang mendebarkan. Pasalnya, pada tahun ini, dosen yang belum menempuh pendiidkan minimal S2 akan dialihkan menjadi tenaga kependidikan.
Hal tersebut disampaikan Dr. Ir. John I. Pariwono (ketua tim reviewer DIKTI ), pada Sosialisasi Studi Lanjut Bagi Dosen, di Ruang Sidang Lantai 2, Rektorat Universitas Lampung (Unila), (22/11/2013) lalu.
John menjelaskan, bahwa pemerintah telah menargetkan pada tahun 2014 mendatang seluruh dosen minimal bergelar S2. Untuk mencapai target tersebut, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) menyediakan beasiswa baik di dalam negeri atau Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPP-DN), maupun luar negeri atau Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Luar Negeri (BPP-LN).
Namun, menurut John berbagai beasiswa yang disediakan oleh Dikti tidak terserap dengan baik. Seperti Unila, jumlah dosen yang menyerap beasiswa yang disediakan Dikti tidak pernah sampai pada angka tiga persen setiap tahunnya.
“Salah satu alasan utama adalah kurangnya kemampuan berbahasa Inggris yang dibuktikan dengan standar tertentu, seperti skor Test of English as a Foreign Language (ToEFL) atau International English Language Testing System (IELTS),” kata John.
John mengungkapkan, bahwa saat ini sebagian besar perguruan tinggi negeri menarget world class university bagi kampusnya. Jenjang pendidikan dosen merupakan salah satu penunjang tercapainya target tersebut.
“Oleh karena itu, peningkatan kemampuan berbahasa Inggris bagi dosen merupakan sebuah tantangan bagi perguruan tinggi untuk dapat menyerap beasiswa yang banyak tersedia,” ungkap John.[]