Ahmad Fauzan Sazli
JATINANGOR, KabarKampus – Kampus harus mengubah visi dan misinya dari sekedar research university menjadi entrepreneurial university. Dengan demikian, universitas dapat menerapkan hasil penelitiannya untuk kepentingan dunia usaha atau masyarakat luas.
Hal tersebut disampaikan Prof. Dr. H. Yuyun Wirasasmita, M.Sc, guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjajaran dalam kegiatan “Academic Entrepreneur Dialogue” di Unpad, Jatinangor, Selasa (12/11/2013).
Menurut Prof. Yuyun, perlu ada kebijakan strategis dari pihak universitas. Antara lain, mendirikan inkubator bisnis yang berbasis teknologi yang akan memfasilitasi para mahasiswa yang berminat menjadi wirausaha. Kemudian, perlu didirikan pusat koordinasi penelitian yang akan menyosialisasikan hasil penelitian dasar dan terapan kepada dunia usaha dan masyarakat luas. Selanjutnya adalah perguruan tinggi tersebut perlu memasukkan materi wirausaha ke dalam kurikulum.
“Universitas tersebut harus dilengkapi dengan Center for Entrepreneurship Development, yang berfungsi untuk mendorong dan mendampingi pesertanya untuk mendirikan usaha dimulai dengan tahap start-up, pengembangan, pertumbuhan dan ekspansi,” ujar Prof. Yuyun.
Sementara itu, Prof. Dr. Sam’un mendeskripsikan academic entrepreneur sebagai masyarakat perguruan tinggi yang berpikir dan berperilaku dengan mengembangkan hasil-hasil penelitian yang diorientasikan kepada peningkatan nilai tambah ekonomi baik bagi dirinya, perguruan tinggi, maupun masyarakat.
Encik Mohd Razuan Rahid, dari Universiti Kebangsaan Malaysia memaparkan pengalaman mereka mengelola “Centre for Entrepreneurship and SMEs Development (Cesmed)”. Menurutnya, seluruh mahasiswa UKM di kampus University Kebangsaan Malaysia memperoleh matakuliah kewirausahaan di tahun pertama kuliah. Lalu, ada modul tambahan khusus kewirausahaan di tahun-tahun berikutnya bagi yang berminat. UKM menamakannya fase junior start-up untuk mereka yang mengambil modul di tahun kedua dan fase senior start-up untuk modul di tahun ketiga.[]