Polisi Thai bersiap menghadapi kerusuhan lagi di Bangkok. (Credit: AFP)
Seorang penasehat Pemerintah Thailand mengatakan, aparat keamanan Bangkok akan terus mengendalikan diri dalam menghadapi para pemrotes anti-pemerintah.
Penasehat senior Pemerintah Thailand, Sean Boonpracong, mengatakan kepada Asia Pacifik Radio Australia, polisi siap menghadapi kerusuhan lagi.
“Kami perkirakan, pemerintah masih dalam situasi yang membutuhkan lebih banyak aparat dari tadi malam,” katanya.
Pakar mengenai Thailand, Nicholas Farrelly, mengatakan, pemimpin protes Suthep Thaugsuban adalah seorang politisi kawakan yang mempunyai banyak pengikut di Thailand selatan.
Suthep Thaugsuban, politisi oposisi yang meninggalkan dunia politik untuk memimpin koalisi pemrotes, ingin mengganti pemerintah terpilih dengan apa yang dinamakannya suatu Dewan Rakyat.
Pengadilan Thailand telah mengeluarkan sebuah surat perintah penahanan atas dirinya karena “perbuatan makar”, sementara Perdana Menteri Yingluck Shinawatra menolak tuntutan para pemrotes untuk mundur.
Yingluck berjanji untuk mencari solusi damai atas krisis politik sekarang ini.
Sean Boonpracong mengatakan, tuntutan para pemrotes tidak dapat dipenuhi berdasarkan konstitusi.
“Apa yang dinamakan Dewan Rakyat dibuat oleh satu pihak, oleh mereka yang memilih Demokrat, bukan oleh mayoritas orang yang memilih pemerintah ini,” katanya.
“Sejauh ini pemerintah telah melakukan hal yang benar dan tidak ada kematian yang disebabkan oleh aparat pemerintah, jadi kami berharap situasinya dapat dikendalikan.”
Ini adalah kerusuhan sipil paling akhir di Thailand sejak Thaksin Shinawatra, kakak Yingluck, digulingkan tujuh tahun lalu.
Thaksin hidup dalam pengasingan di Dubai setelah melarikan diri dari Thailand untuk menghindari hukuman penjara atas korupsi. Upaya belakangan ini untuk membawanya kembali ke Thailand berdasarkan amnesty memicu aksi protes sekarang ini. []