Stephanie Smail
Sejumlah peneliti Australia menemukan batu vulkanik langka di Antartika yang membawa berlian ke permukaan bumi. Namun, kemungkinan menambang berlian tersebut sangat kecil karena kawasan tersebut termasuk kawasan terlindung.
Menurut Greg Yaxley dari Australian National University, batu yang menjadi rumah permata tak selalu indah dari segi geologis.
Profesor Dima Kamenetsky, dari University of Tasmania, adalah salah seorang yang mengidentifikasi batu tersebut, yang ditemukan saat mencari batu tipe lain di pegunungan es Northern Prince Charles, yang terletak di Antartika bagian timur.
Kecil kemungkinan temuan ini akan menghasilkan uang, karena dilarang menambang di daerah tersebut.
“Kita tak akan pernah menggunakan kimberlite ini sebagai sumber berlian, sebagai produk permata untuk perempuan. Tak akan,” ujar Kamenetsky.
Menurut para ilmuwan, kimberlite yang ditemukan di Antartika tersebut berusia sekitar 120 juta tahun. Kemungkinan, formasi batu tersebut terdorong dari bawah permukaan bumi yang amat dalam saat terjadi pergeseran benua.
“Kami perkirakan saat terjadi pemisahan India dari benua Antartika Australia, ada sedikit gerakan di antara patahan, dan seterusnya, dan ini bisa mengakbiatkan sedikit pelelehan dalam bumi, hingga kimberlite-kimberlite ini terbentuk,” jelas Yaxley.
Temuan ini penting sebagai gambaran tentang bagaimana bumi telah berevolusi selama miliaran tahun.
“Kalau kita merekonstruksi benua-benua ini kembali ke konfigurasi Gondwana, sebelum mereka terpisah-pisah, kita akan dapati sebuah dataran yang amat besar, seluas ribuan kilometer, yang mengandung kimberlite-kimberlite berusia 120 juta tahun yang tersebar luas,” ujar Yaxley. []
