Pemerintahan Koalisi pimpinan Perdana Menteri Tony Abbott dituding ingin menghancurkan badan penyiaran publik Australia, ABC, melalui kampanye sistematis di organisasi media di bawah naungan kelompok News Corp milik Rupert Murdoch. Kampanye negatif yang dijalankan pemerintah tersebut dipandang sebagai upaya mengganggu independensi ABC.
Demikian dikemukakan anggota Parlemen Australia Brendan O’Connor dalam sesi tanya-jawab dengan pemerintah, Senin (09/12/2013) malam. O’Connor merupakan anggota Partai Buruh yang beroposisi.
Sejak ABC bersama-sama The Guardian Australia menyiarkan dugaan aksi penyadapan badan intelijen negara itu atas Presiden Indonesia, pihak Pemerintah Koalisi mendesak diadakannya restrukturisasi ABC.
O’Connor dalam sesi di parlemen itu menyebut daftar berita dan analisa negatif yang dimuat di suratkabar The Australian beberapa waktu terakhir. Serial tulisan tersebut muncul setelah ABC memberitakan skandal mata-mata.
Sebelumnya, Senator Cory Bernardi dari Koalisi juga secara terbuka mendesak restrukturisasi ABC, dengan menyatakan ABC telah “mengkanibalisasi” lanskap media di Australia.
Menurut O’Connor, upaya sistematis Koalisi ini bertujuan mencegah ABC menjalankan fungsinya secara adil dan independen.
“Ini adalah serangan terhadap ABC yang tampak sekali dilakukan secara terorganisasi oleh pemerintah yang ingin mengakhiri suara independen di negeri ini, lembaga yang telah melayani pendengar dan penonton dengan baik,” kata O’Connor.
Ia mengatakan, “Perdana Menteri sedang membullying ABC”. Pekan lalu, PM Abbott menyatakan tidak punya rencana mereformasi ABC, namun mengatakan ABC melakukan “penilaian buruk” dalam memutuskan diberitakannya kasus mata-mata.
Dirut ABC Mark Scott secara konsisten membela keputusan pemberitaan tersebut. []