More

    Peneliti Unsoed Teliti Senyawa Anti Kanker Dari Mangrove

    Ahmad Fauzan Sazli

    03 11 2013 Teliti Kanker Dari Mangrove

    PURWOKERTO, KabarKampus – Dr. Warsinah , peneliti sekaligus Dekan FKIKI Unsoed menemukan senyawa anti kanker dalam salah satu spesies mangrove. Salah satu spesies mangrove tersebut yaitu Bruguiera gimnorrhiza atau sering disebut tumu tanaman mangrove perdu dengan akar lutut.

    - Advertisement -

    Menurut Warsinah, kanker adalah penyakit mematikan yang sangat ditakuti kebanyakan orang hingga kini. Proses pengobatan kimiawi maupun kemoterapinya pun masih sangat mahal.

    “Hal inilah yang mendorong saya mencari senyawa anti kanker dari bahan lokal dan salah satunya adalah mangrove,” kata Dr. Warsinah.

    Ia menjelaskan,  awalnya ia melihat potensi antioksidan dan anti inflamasi (pembengkakan) dalam tanaman tersebut. Sehingga ia berpikir kemungkinan ada potensi anti kanker juga di dalamnya. Hal itu karena kanker biasanya ada karena pertumbuhan sel yang tidak normal dan banyak atau sel tersebut membesar hingga tidak normal.

    Penelitian senyawa kanker tersebut  diawalinya dengan mengekstrak daun, bunga, batang, hingga akar dengan metanol.  Kemudian dengan mengecek cytotoxicnya atau daya hancur terhadap sel kanker serviks yaitu sel kanker HeLa.

    Setelah menguji dan menemukan bagian yang potensial, Dr. Warsinah kemudian melakukan fraksinasi (pemisahan) senyawa dengan model partisi hingga menemukan tiga senyawa yaitu enhexan, cloroform, dan etilastat.  Kemudian ketiganya ia uji lagi terhadap sel HeLa dan ditemukan bahwa yang paling aktif adalah cloroform.

    Dosen Farmasi UNSOED ini kemudian memisahkannya lagi dengan metode kromatografi kolom berdasarkan polaritas pelarut.  Ia memulainya dari enhexan 100%, enhexan 10% sampai cloroform 90%, 100%cloroform, 10%cloroform sampai 90%etilastat 90%, etilastat 100%, etilastat 10% hingga metanol 90%”.

    Selanjutnya dilakukan KLT yaitu profil yang sama digabungkan dan diuji lagi cytotoxicnya hingga ditemukan lima fraksi yang diberi nama F1 sampai F5. Dari sana ditemukan F2 yang paling aktif.

    Setelah menemukan F2, Dr. Warsinah melanjutkan lagi dengan pemisahan terhadap F2 hingga ditemukan sembilan fraksi yang diberi nama S1 sampai S9.

    “Yang paling aktif S4 kemudian dimurnikan dengan pelarut metanol didapatkan tiga isolat, yang terbaik adalah isolat 3 dan inilah yang kemudian saya uji dengan berbagai metode,” jelasnya.

    Akhirnya Dr. Warsinah menemukan Senyawa yang terpenuhi sebagai Anti Kanker yaitu Gibierelin A29 dari Tanaman Mangrove.

    Peneltian terhadap anti kanker ini dilakukan sejak 2005. Dr. Warsinah sendiri masih berusaha melanjutkan penelitiannya lagi ke tahap berikutnya.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here